SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pedagang Pasar Sentral Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengeluhkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyakKita.

Pedagang Sembako di Pasar Sentral Timika, Erwin mengatakan bahwa HET MinyaKita Rp 14 ribu per liter, sehingga pedagang tak punya pilihan lain selain menjual MinyaKita di atas HET tersebut.

“Kita tidak bisa jual Rp 14 ribu per liter, kita jual Rp 16 ribu. Awal-awal tahu kita jual juga dengan harga Rp 15 ribu karena kita ambil dengan harga Rp 14 ribu, sekarang sudah naik lagi harganya, ya kita kasih naik juga,” ujarnya kepada salampapua.com, Selasa (28/3/2023).

Erwin mengungkapkan, kenaikan harga MinyaKita disesuaikan dari agen minyak. Jika dari agen naik, pedagang minyak di pasar juga pasti meningkatkan harga jual kepada konsumen.

“Kalau jual Rp 14 ribu kita mau untung dari mana? Kita juga binggung dengan harga HET,” jelasnya.

Kendati demikian, ia mengaku daya beli masyarakat terhadap MinyaKita masih stabil, tidak ada penurunan. MinyaKita dinilai lebih murah dibandingkan minyak curah lain. Harga minyak curah lainnya per liter Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu.

Sama halnya dengan pedagang lainnya di Pasar Lama Timika, Ririn mengatakan, harga MinyaKita di Pasar Lama Timika dijual rata-rata Rp 17 ribu, bahkan ada juga yang Rp 18 ribu.

“Saya jual Rp 17 ribu tapi masyarakat tidak komplain, kan minyak goreng ini (MinyaKita), Red) yang paling murah, kalau beli yang bermerk lebih mahal lagi,” ujarnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy