SALAM PAPUA (TIMIKA) - Berdasarkan analisis dari stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Mimika, suhu udara di Mimika beberapa hari terakhir mengalami peningkatan 34-35 derajat celcius.

Forecaster BMKG Mimika, William Titahena menjelaskan bahwa ada dua kondisi yang menjadi penyebab kondisi cukup terik di wilayah Mimika.

Pertama, posisi semu Matahari yang berada di sekitar 20 derajat Lintang Selatan, yang berdampak pada penyinaran Matahari relatif cukup banyak ke wilayah Timur dibanding di wilayah lainnya.

Kedua, kondisi tipe cuaca atau hujan di Indonesia memang seharusnya sudah masuk ke musim peralihan atau Moon Zone di daerah Barat, sehingga daerah bagian Timur masih terkena dampaknya dan Mimika salah satunya.

"Ini kan sudah musim peralihan tapi di Indonesia rupanya masih terpengaruh moon zone Barat sehingga di daerah Mimika sini dan Indonesia Timur pada umumnya yang kena. Jadi kita masih panas," ujar William saat ditemui di kantornya, Selasa (14/3/2023).

Dia mengungkapkan, dari dua kondisi tersebut berdampak pada kondisi cukup terik di wilayah Mimika selatan garis ekuator terutama pada siang hari.

“Ya memang ada peningkatan suhu di bulan ini dan bulan kemarin, suhunya memang lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya.

Saat ditanya sampai kapan fenomena ini akan berlangsung, Willem menjelaskan dalam waktu dekat Indonesia akan masuk dalam fenomena elino dan liner atau kemarau panjang termasuk Mimika tapi tetap bertahap.

"Kalau dari hasil prediksi masuk pertengahan di bulan Juni, itu baru prediksi, tapi kan nanti ada siaran pers dari pusat," ungkapnya.

Namun dia menambahkan, di Mimika tiap bulan pasti akan hujan walaupun sudah masuk musim kemarau.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy