SALAM PAPUA (TIMIKA) – Manajer PT. PLN (Persero) UP3 Timika Mahly J. Kbarek mengatakan bahwa hingga saat ada sekitar 4000 pelanggan PLN di Timika yang masih menggunakan listrik pasca bayar, yang terbagi dari perusahaan, bisnis kecil, pemerintahan dan juga rumah tangga.

“Memang masih banyak yang menggunakan meteran KWH, di kota Timika saja masih ada 4000 pelanggan,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (26/7/2023).

Mahly menjelaskan, dari 4000 pengguna ini, PLN Timika masih membukukan tunggakan pelanggan listrik sebanyak Rp 1 Miliar, ini sudah termasuk dengan tunggakan yang telah diputus akibat tidak mampu membayar. Permasalahan tunggakan ini didominasi oleh rumah tangga, sebagian kecil kelas bisnis dengan alasan bervariasi.

“Jadi di tanggal 25 Juni kemarin yang belum dibayarkan itu sebanyak Rp 1 Milyar, hanya saja di akhir bulan berjalan ini setelah kita tagihkan masih sisa kurang lebih Rp 500 juta,” ungkapnya.

Terkait masalah tunggakan ini, kata Mahly, PLN memberikan solusi kepada masyarakat agar migrasi dari meteran pasca bayar ke pra bayar. Sebab menggunakan listrik prabayar tidak akan ada denda dan pemutusan arus listrik oleh PLN. Masyarakat akan menggunakan listrik sesuai kemampuan daya beli mereka.

“Adanya tunggakan pelanggan listrik ini tentu sangat mengganggu kinerja PLN. Kami terus berupaya menurunkan angka tunggakan sekecil mungkin. Jadi apabila masyarakat ingin bermigrasi, PLN akan segera mengganti tanpa dipunggut biaya,” tutupnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy