SALAM PAPUA (TIMIKA) - BPD Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Mimika dan BPD Gabungan Ahli Teknik Nasional Indonesia (Gatensi) Mimika menggelar Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kerja bagi 80 tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Mimika.

Ketua BPD Gatensi Mimika, Rony Kambu kepada salampapua.com menjelaskan bahwa ujian kompetensi ini mengacu pada UU Cipta Kerja, dimana seluruh pekerja konstruksi wajib tersertifikasi. Dalam hal ini, pengusaha di Mimika mencapai ratusan yang tergabung di Gapensi, tapi tenaga ahlinya belum tersertifikasi.

“Di Timika kekurangan tenaga ahli. Makanya banyak peserta tender didatangkan dari luar. Uji kompetensi ini yang kedua kalinya untuk tahun 2023. Beberapa waktu lalu ada kurang lebih 60 peserta dan sekarang ada 80 peserta yang ikut. Kali ini ujiannya dilaksanakan dua hari, yaitu 18-19 September,” ungkap Rony saat mengawasi pelaksanaan ujian di aula lantai 2 kantor Gapensi Mimika di Jalan Budi Utomo, Senin (18/9/2023).

Dia mengungkapkan, ujian kompetensi tersebut dilaksanakan sesuai prosedur, yang mana tim penguji didatangkan dari Sorong dan supervisinya dari Gatensi Jakarta. Peserta yang dianjurkan mengikuti ujian ini merupakan tenaga konstruksi bangunan gedung, jalan dan jembatan atau jenjang IV hingga VIII.

“Gatensi itu di bawahnya Gapensi. Gatensi itu boleh dibilang bertugas menyediakan tenaga-tenaga konstruksi untuk anggota Gapensi,” jelasnya.

Ronal mengatakan, kurangnya tenaga yang tersertifikasi membuat banyak pengusaha orang asli Papua (OAP) yang perusahaannya mati dan akhirnya tidak bisa mengikuti tender.

“Makanya Gapensi memfasilitasi sehingga diharapkan untuk rekan-rekan OAP bisa mendaftar kalau ada kesempatan ujian seperti ini supaya ada tenaganya yang ada yang tersertifikasi badan usaha atau SBU,” ujarnya.

Sedangkan Ketua BPD Gapensi Mimika, Bosko Pogolamun mengatakan bahwa ke depannya Gapensi dan Gatensi akan membangun kerjasama dengan Pemda Mimika agar Gapensi Mimika bisa menjadi  wadah pelaksana uji kompetensi tetap untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli bagi semua pengusaha di Mimika khususunya OAP. Dukungan pemerintah pun sangat diharapkan dalam hal fasilitas dan peralatan kegiatannya.

Menurut dia, sebelumnya Gapensi dan DPRD Mimika pernah membahas terkait hubungan antara Pemerintah Daerah Mimika dan Gapensi sebagai pembina kegiatan profesi, yang mana hubungan tersebut bertujuan untuk menghidupkan usaha OAP.

“Jadi kita butuh support dari Pemda untuk mendukung kami memfasilitasi ujian seperti ini,” kata Bosko.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kebutuhan tenaga yang bersertifikasi sangat penting dan harus  banyak, mengingat pekerjaan atau proyek di Mimika mencapai ribuan. Masing-masing proyek juga membutuhkan tenaga ahli yang berbeda, sementara ketika diminta tenaga dari luar Mimika terkadang tidak bisa hadir dengan alasan tertentu.

“Makanya sangat penting sekali ada tenaga-tenaga kita sendiri di Timika. Nah makanya kami upayakan untuk melaksanakan ujian ini,” katanya.

Bosko juga mengaku kecewa lantaran tidak ada OAP yang mengikuti ujian kali ini dengan alasan tidak ada biaya. Karena itu sangat diperlukan dukungan dari Pemda Mimika untuk membantu pembiayaan bagi OAP yang akan mengikuti ujian seperti ini.

“Tidak ada tenaga OAP yang ikuti ujian ini, padahal informasinya telah disebarkan sejak Mei 2023,” katanya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy