SALAM PAPUA (TIMIKA) - Momentum bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M menjadi berkah tersendiri bagi para penjual buah-buahan khususnya di Jalan Hasanudin dan Jalan Budiutomo Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang mana omset penjualan naik hingga mencapai 50 persen dari hari-hari biasanya.

Seperti yang dialami penjual buah di jalan Budiutomo Timika bernama Dwi yang mengatakan, pada hari kedua puasa dirinya mendapatkan keuntungan 50 persen lebih banyak dari hari biasanya.

“Memang lagi laris buah-buahan di bulan puasa ini, dari hari kedua sudah terlihat peningkatan omset yang saya dapatkan,” ujarnya kepada salampapua.com, Sabtu (16/3/2023).

Adapun buah yang banyak dibeli adalah buah semangka, melon dan pepaya, yang kebanyakan buah tersebut menjadi campuran untuk menu es campur atau es buah yang merupakan menu andalan saat berbuka puasa.

Dwi menjelaskan, untuk saat ini harga buah masih terjangkau, dimana untuk buah semangka seharga Rp 15 ribu/kg, buah melon Rp 15 ribu/kg, buah pepaya Rp 10 ribu/kg, dan untuk buah premium seperti anggur Rp 65 ribu hingga Rp 100 ribu perbungkusnya.

“Kalau di Timika selama stoknya aman berarti harganya juga normal. Kita sesuaikan juga dengan harga dari distributor, karena kami semua penjual buah di Timika ambil buahnya dari distributor,” ungkapnya.

Sama halnya dengan penjual buah di Jalan Hasanudin bernama Jusran yang mengungkapkan, sejak awal Puasa masyarakat ramai membeli buah-buahan segar.

“Memang lagi ramai, biasanya ramai itu di jam-jam 4 sore mendekati buka puasa, biasanya juga pagi, yang jelas pembeli meningkat pada saat Ramadhan ini, mungkin karena Puasa jadi saat buka Puasa ingin yang manis-manis,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk langganan pembelinya lebih kepada penjual es buah dadakan yang buka hanya saat bulan Ramadhan, namun ada juga konsumen biasa.

“Kebanyakan yang beli buah-buah ini penjual es buah, tapi penjual buah yang buka hanya saat pada bulan Puasa, karena kalau yang memang penjual es buah mereka ambil langsung di distributor seperti kami,” ungkapnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy