SALAM PAPUA (TIMIKA) - Gedung taman kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Mapurjaya, Distrik Mimika Timur, dipalang pemilik tanah dan menuntut Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 800.000.000.

"Saya palang gedung sekolah itu sejak Desember 2022 dan tidak boleh ada aktivitas di situ, karena Dinas Pendidikan belum menjawab tuntutan saya sebagai pemilik tanah," ungkap pemilik tanah, Theodorus Atapea, Jumat (15/3/2024).

Aparat Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur ini mengaku Gedung TK tersebut berdiri di atas tanah milik ayahnya, Simon Atapea, sejak tahun 1967 dan ayahnya mulai berkebun di atas tanah tersebut, kemudian seiring waktu dijadikan tempat bagi mama-mama untuk menjual hasil kebun.

Selanjutnya, pada tahun 2016 Pemkab Mimika masuk dan membangun TK Negeri Pembina tanpa melalui izin pihaknya selaku ahli waris pemilik tanah.

"Saya sempat cegat karena TK itu dibangun tanpa izin ke saya sebagai  pemilik tanah. Saya diarahkan untuk berurusan dengan kontraktor dan dijanjikan akan dibayar setelah bangunan TK selesai dibangun, tetapi itu hanya janji saja, makanya saya palang dan segel gedung itu," jelasnya.

Sejak tahun 2022, ia terus berupaya agar Dinas Pendidikan membayar ganti rugi sesuai tuntutannya, yang menurutnya, saat Sekda Mimika dijabat Aloisius You, sempat diberikan disposisi ke Dinas Pendidikan untuk penyelesaian ganti rugi tanah tersebut, tetapi tidak dilaksanakan.

"Saya  minta jawaban ke Dinas Pendidikan sejak tahun 2022 tetapi tidak pernah ketemu Kepala Dinasnya. Saat Kepala Dinas Pendidikan dijabat Pak Willem Naa sempat berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan saya, tetapi kemudian Pak Willem Naa diganti, tuntutan saya pun hilang dan tidak pernah ditanggapi lagi," ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ada beberapa sekolah yang meminta agar peralatan di dalam gedung TK tersebut dipindahkan ke sekolah lain, tapi ia mencegatnya.

"Semua fasilitas dalam gedung itu boleh diangkut setelah Dinas Pendidikan membayar ganti rugi lahan senilai Rp 800.000.000. Kalau memang Dinas Pendidikan tidak mau bayar, maka tanah itu akan saya sewakan untuk pengusaha-pengusaha yang mau," tutupnya.

Penulis : Acik

Editor : Jimmy