SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Banyak beredar informasi bahwa gaji guru
honorer sekolah swasta di Timika sangatlah minim atau bisa dibilang di bawah
Upah Minimum Regional (UMR) bahkan bisa disebut sangat kecil untuk biaya hidup.
Tokoh Intelektual Kabupaten Mimika, Leonardus
Tumuka, yang juga sebagai pemerhati pendidikan di Timika mengatakan, pendidikan
di Timika pertama kalinya dirintis oleh sekolah swasta, yaitu YPPK dan Yapis,
sehingga menurutnya tidak pantas apabila seorang guru baik honorer maupun tetap
di sekolah swasta tidak mendapatkan haknya dengan layak.
“Hal ini memang menjadi perhatian saya, di mana
guru-guru honorer tidak menerima haknya dengan baik. Hal ini harus kita tindak
bersama, harus kita tekankan kepada pemilik Yayasan dan juga kita tekankan
kepada Pemerintah Kabupaten Mimika,” ujarnya saat ditemui di Multifunction Room
NMI LIP Kuala Kencana, Rabu (17/4/2014).
Menurutnya, dalam kasus ini, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pendidikan (Disdik) harus melihat lebih
dekat hal yang menjadi permasalahan tenaga pendidik di Mimika.
“Mereka (guru-guru) telah mengajar dengan
penuh kasih tetapi apabila pekerjaan yang mereka lakukan tidak dibayar dengan
baik saya rasa ini sangat tidak manusiawi,” ungkapnya.
Pemkab Mimika bisa memberikan solusi dengan
lebih memberikan perhatian kepada sekolah swasta, tidak membeda-bedakan sekolah
swasta dengan sekolah Negeri. Apabila ada kesulitan dalam anggaran, Pemkab bisa
mendongkrak dengan memberikan anggaran.
“Kenapa saya bilang tidak boleh membedakan,
karena mereka juga ikut mendidik anak-anak Papua, mereka ada untuk memajukan
masa depan anak-anak Papua. Kalau Pemkab bisa melihat mereka, saya rasa
kesejahteraan guru dan anak-anak bisa terjawab,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada semua pemilik Yayasan
atau sekolah Swasta yang pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau
iuran rutin sekolah yang tiap bulannya dibayarkan siswa sangat besar, diharuskan
untuk mementingkan hak-hak guru terlebih dahulu.
“Untuk sekolah-sekolah swasta di Timika,
apabila pembayaran SPP tinggi maka perhatikan dulu tenaga pendidik, jangan
jadikan mereka (guru) sebagai mesin pencari tapi muliakan mereka, sebab
merekalah yang bekerja untuk mencerdaskan generasi muda,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy