SALAMPAPUA (WAMENA)- Tanah Papua merupakan Tanah yang
diberkati Tuhan, baik sumber daya alam, masyarakat, dan kebudayaannya.
Keanekaragaman hayatinya tidak perlu diragukan lagi. Panorama pemandangan alam
sungguh memanjakan mata. Tidak heran apabila Papua masuk ke dalam bucket list
destinasi wisata yang ingin dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri.
Bicara mengenai wisata, Papua memiliki segudang destinasi
yang belum banyak orang tahu dan masih tersembunyi. Lokasi-lokasi wisata
tersembunyi ini membangun rasa penasaran dan jiwa petualang kita. Terlebih lagi
mengunjungi tempat wisata yang belum banyak didatangi orang dapat menciptakan
suasana lebih sunyi dan nyaman, seperti di Wamena salah satunya.
Wamena adalah sebuah kota yang berada di Kabupaten
Jayawijaya, Provinsi Papua, sekaligus merupakan ibu kota kabupaten tersebut.
Berdasarakan berbagai sumber, Wamena memiliki potensi wisata air garam yang ada
di Lembah Baliem. Lembah Baliem sendiri merupakan lembah di pegunungan
Jayawijaya. Sumber air garam ini berada di ketinggian 480 meter di atas
permukaan air laut.
Umumnya air asin identik ditemukan di wilayah pesisir
atau sekitaran pantai. Bagi orang awam penemuan air asin di ketinggian tersebut
rasanya mustahil. Apalagi secara geografis letak Lembah Baliem pun jauh dari
pantai. Dikutip laman okezone.com (26/3/2015), dahulu masyarakat setempat
sering menggunakan sumber air garam ini untuk keperluan sehari-hari. Sumber air
garam ini juga bisa digunakan untuk menciptakan rasa asin pada masakan.
Konon para leluhur Suku Dani, yang menghuni Lembah
Baliem, secara turun-temurun memperoleh rasa asin dari sebuah mata air garam di
Gunung Mili, di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Suku Dani dapat
berjalan berhari-hari untuk memperoleh garam tersebut. Tak jauh dari mata air
terdapat sungai yang rasa airnya tawar (dilansir pada laman muda.kompas.id,
13/10/2015). Suku Dani percaya bahwa garam adalah keajaiban yang dianugerahkan
alam pegunungan.
Air garam ini juga dipercaya memiliki kekuatan penyembuh
berbagai penyakit oleh penduduk lokal. Itu sebabnya mata air ini disakralkan.
Hal-hal yang menjadi pantangan adalah tidak boleh mandi dan buang air di
wilayah sumber mata air, bahkan dilarang keras untuk duduk di atas batu besar
yang terletak di atas mata air.
Tentunya sumber mata air unik ini merupakan karunia Tuhan
untuk Tanah Papua. Wisata air garam menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk
datang berkunjung ke Wamena. Menurut data Pemerintah Kabupaten Jayawijaya,
pembangunan hotel di kabupaten terus bertambah untuk menampung wisatawan asing
maupun domestik yang pada tahun 2017 saja sudah mendekati angka 43 ribu. Selain
dari wisata air garam, di Lembah Baliem juga terdapat sebuah goa yang cukup
dalam dengan panjang 5 hingga 10 kilometer.
Nah, sekarang kita punya tambahan destinasi menarik untuk
berwisata di Papua, khususnya di Wamena. (econusablog)
Editor: Sianturi