SALAMPAPUA (TIMIKA) – Sesuai namanya, daun bungkus Papua merupakan tumbuhan yang berasal dari Papua. Tanaman ini hanya tumbuh di hutan pedalaman Papua. Daun ini memiliki warna hijau seperti kebanyakan daun. Daun ini dipercaya sebagai ramuan ampuh untuk membesarkan penis.

Manfaat bungkus daun papua dikenal sangat ampuh, dan efek kerjanya diyakini lebih besar ketimbang penggunaan obat-obatan. Namun, benarkan daun ini bisa membesarkan penis? Yuk, intip fakta menarik tentang daun bungkus papua di sini!

Daun Bungkus Papua Bisa Memperbesar Penis? Sejauh ini, ada dua cara penggunaan daun bungkus papua. Pertama dengan membungkuskan daun ke alat kelamin dan kedua dengan menumbuk daun, kemudian menempelkannya ke alat kelamin.

Setelah menunggu beberapa saat, penis akan membesar, dan efek inilah yang dipercaya dapat menambah ukuran penis. Namun, benarkah tanaman herbal ini ampuh memperbesar ukuran penis? Simak faktanya di sini!

1. Membesar karena Histamin

Sejauh ini, khasiat daun herbal ini untuk membesarkan penis belum terbukti secara ilmiah. Informasi yang beredar masih berdasarkan testimoni pengguna.

Menurut penelitian medis, daun ini mengandung zat histamin yang dapat memberikan efek ataupun reaksi gatal ke tubuh, yang pada akibatnya dapat membesarkan penis. Namun, karena ini hanyalah reaksi biologis, pembesaran yang terjadi bersifat sementara.

2. Bisa Memicu Reaksi Peradangan

Beberapa pengobatan herbal memang baik untuk digunakan, namun tidak semuanya juga bermanfaat. Terkadang, bila hanya sekadar mengikuti trend saja dan belum ada penelitian ilmiah yang menguatkan, besar kemungkinan akan mengakibatkan peradangan. Terutama buat orang yang sensitif, pengaplikasian daun ini bisa mengakibatkan kulit batang penis melepuh dan mengelupas.

3. Dapat Menyakiti Pasangan saat Berhubungan Seks

Penggunaan daun ini tidak hanya berisiko pada penggunanya saja, melainkan juga pada pasangannya. Ada kemungkinan ini mengakibatkan lecet ataupun justru reaksi alergi pada pasangan. Penis yang mengalami peradangan dan perlukaan, ketika dilakukan penetrasi, juga bisa berisiko menularkan infeksi ke pasangan. Itulah sebabnya, penggunaan daun ini pun tidak disarankan.

4. Daun Bungkus Papua sebagai Tradisi Maskulinitas

Menurut penelitian yang termuat dalam Indonesia Journal of Anthropology, disebutkan kalau penggunaan daun ini merupakan tradisi dari suku di Biak yang salah satunya untuk menekan dominasi laki-laki. Penis yang besar dan ketahanan seksual merupakan salah satu tolak ukur pria yang tangguh dan andalan.

5. Mengandung Senyawa Saponin

Menurut penelitian yang terangkum dalam Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar, disebutkan kalau daun bungkus papua mengandung senyawa saponin. Adapun beberapa manfaat senyawa saponin adalah antivirus, antitumor, antiinflamasi, antijamur dan memberikan efek hipokolesterol.

Pembesaran Penis untuk Kondisi Mikropenis

Sejauh ini untuk tujuan medis, pembesaran penis hanya disarankan untuk kondisi-kondisi tertentu saja. Misalnya, jika kamu memiliki mikropenis atau penis yang terkubur.

Mikropenis, atau penis yang sangat kecil, adalah kondisi bawaan yang dimiliki sejak lahir. Sementara, penis yang terkubur mengacu pada penis yang tersembunyi di bawah kulit dari perut, paha, atau skrotum. Orang dengan kondisi ini sering membutuhkan operasi untuk mengembalikan fungsi penis, sebagai berikut:

Bisa buang air kecil sambil berdiri.

Mampu melakukan hubungan seksual penetrasi. Namun, dalam banyak kasus, orang yang tertarik dengan operasi pembesaran penis tidak puas dengan penampilan penis mereka. Meskipun mereka bisa buang air kecil sambil berdiri, atau melakukan hubungan intim, mereka masih khawatir penis mereka tidak cukup panjang atau cukup lebar. Mereka mungkin berpikir bahwa panjang dan ketebalannya tidak memadai. Masalah ini terjadi karena kebanyakan laki-laki beranggapan ukuran penis adalah segala-galanya. (halodoc)

Editor: Sianturi