SALAMPAPUA (TIMIKA)- Mile 50 di Kabupaten Mimika
memiliki wilayah dengan curah hujan yang tinggi yang menjadi tempat terbasah di
Indonesia, bahkan di dunia. Kabupaten Mimika dikenal sebagai wilayah pegunungan
yang memiliki curah hujan sangat tinggi.
Namun kondisi curah hujan di Kabupaten Mimika ini sangat
berbeda dengan curah hujan di berbagai wilayah lain di Indonesia. Beberapa
menyebut, Kabupaten Mimika tidak bahkan mengenal musim kemarau karena hujan
turun di wilayah ini hampir setiap hari di sepanjang tahun. Ada yang Suhunya
sampai 9 Derajat Celsius Mile Post 50 Mimika, Daerah Terbasah di Dunia
Kabupaten Mimika juga disebut memiliki tempat dengan julukan wilayah terbasah
di Indonesia, bahkan di dunia.
Lokasi wilayah terbasah di dunia ini berada di Mile Post 50
(MP50), tepatnya di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika. Baca juga: Dilansir
dari laman BMKG, temuan ini didapat pada Oktober 2018 saat tim BMKG melakukan
survey pemantauan glacier di Puncak Jaya Papua bersama dengan tim divisi
environmental PT. Freeport Indonesia (PTFI).
Tim BMKG yang melakukan survey saat itu beranggotakan Dr.
Erwin Makmur, Dr. Donaldi Permana, M. Najib Habibie dan T. Daniel Hutapea dari
unit Puslitbang. Pada saat yang sama, tim BMKG-PTFI juga mendirikan papan nama
bertuliskan "The Wettest Place on Earth” di Mile 50 (Stasiun MP50).
Stasiun MP50 di Mimika merupakan salah satu dari 12 stasiun pemantau cuaca
otomatis yang dikelola oleh PTFI dan setiap tahun dikalibrasi oleh BMKG. Pada
rentang tahun 1994-2011 dan 2016-2018, Stasiun MP50 merekam tingkat curah hujan
rata-rata lima tahunan pada angka 12.143 mm dengan curah hujan tahunan
tertinggi pada 1999 sebesar 15.457 mm.
Catatan ini lebih tinggi daripada tingkat curah hujan
rata-rata tempat terbasah di dunia yang pernah dicatat oleh WMO. Diketahui
peringkat pertama tempat terbasah di dunia disandang Mawsynram di India dengan
rata-rata curah hujan tahunan 11.872 m. Terlebih kondisi MP50 di Mimika berbeda
Mawsynram di India yang memiliki musim hujan dan kemarau yang jelas.
Sebagai tempat terbasah di dunia, daerah MP50 di Mimika
tidak memiliki musim kemarau karena hujan turun hampir setiap hari. Berdasarkan
data lima tahunan tercatat bahwa area di sekitar Mile Post 50, lokasi tersebut
diguyur hujan rata-rata 329 hari dalam setahun.
Tingginya curah hujan di kawasan ini tak terlepas dari
kondisi geografis dari Kabupaten Mimika yang memicu adanya fenomena hujan
orografis. Secara geografis, wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi
dataran tinggi yang meliputi wilayah Tembagapura, Agimuga, Hoya, Alama, dan
Jila. Jajaran pegunungan tinggi inilah yang menghasilkan pola fenomena cuaca
yang dikenal dengan hujan orografis. Hujan orografis adalah hujan yang terjadi
karena udara yang mengandung uap air terbawa naik dari dasar lembah ke atas pegunungan.
Uap air yang naik ke lereng pegunungan membuat suhu udara
menjadi dingin dan pada ketinggian tertentu, terjadi proses kondensasi yang
membentuk awan penyebab hujan. Dilansir dari laman BPK Perwakilan Provinsi
Papua, Kabupaten Mimika mempunyai rata-rata suhu udara minimum sebesar 20°C
selama tahun 2021. Sedangkan kelembaban udara di Kabupaten Mimika rata-rata
sebesar 86,67% dengan kelembaban tertinggi pada bulan Juli. Curah hujan di
Kabupaten Mimika juga cenderung tinggi. Tercatat pada tahun 2021 curah hujan
tertinggi terjadi di bulan Agustus sebesar 933,1 mm dan terendah pada bulan Mei
sebesar 305,6 mm. (Kompas.com)
Editor: Sianturi