SALAM PAPUA (TIMIKA)- Salah satu oleh-oleh khas dari Merauke adalah dendeng rusa. Selain dibuat dendeng, daging rusa sangat popular di Merauke sehingga para penjual bakso keliling lebih banyak menjual bakso rusa. Hingga Merauke dikenal sebagai kota rusa. Tetapi apakah rusa merupakan fauna endemik Papua?

Herbivora endemik Papua bercirikan memiliki kantung. Herbifora terbesar endemik Papua adalah kanguru. Rusa termasuk dalam herbivora.

Rusa bukan binatang endemik Papua. Rusa (Cervus timorensis) merupakan rusa tropik Indonesia. Pada tahun 1928, kolonial Belanda pertama kali mendatangkan rusa (Cervus timorensis) ke Merauke.

Pada waktu itu rusa dijadikan sebagai hewan peliharaan (hewan eksotik) di halaman rumah guru dan pegawai Belanda. Dalam perkembangannya kemudian, rusa ini berkembang cepat. Dan oleh Belanda, rusa dilepas di savana sekitar Kota Merauke.

Rusa ini mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan savana Merauke. Tingginya populasi rusa, akhirnya Belanda memperbolehkan rusa untuk diburu secara terbatas. Perburuan hanya diperbolehkan satu tahun sekali, yaitu pada Bulan Desember menjelang Natal saja.

Rusa yang boleh diburu adalah rusa yang tua dan tidak produktif. Pada akhirnya, berawal dari Merauke, rusa kemudian berkembang secara luas ke seluruh wilayah Papua, terutama savana dan hutan yang pohonnya tidak terlalu rapat.

Perkembangan rusa yang cepat ini didukung oleh tidak adanya karnivora besar seperti harimau sebagai pemangsa. Satu-satunya karnivora di Papua hanyalah quoll, itupun hanya sebesar tikus rumah saja.

Selain ke Merauke, kolonial Belanda juga mengirimkan rusa (Cervus timorensis) ke Papua Nugini pada 1900, ke Australia tahun 1868 hingga 1912, dan Selandia Baru pada 1907. (Hari Suroto)

Editor: Sianturi