SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika menggagas pendirian bank sampah di 21 kelurahan di Kota Timika dan sekitarnya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Iwaka, yang kini lahannya semakin terbatas.

Kepala DLH Mimika, Jefry Deda, menjelaskan bahwa setiap rumah tangga akan didorong melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

“Plastik bisa dijual ke bank sampah untuk diolah menjadi batu tela plastik atau paving block, sementara sisa makanan bisa diolah menjadi kompos,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Saat ini, sampah masih ditampung di bank sampah induk di kawasan Jalan Irigasi (Pohon Jomblo), sebelum dikirim ke Jawa oleh mitra pengelola, H. Ilham. Dengan pola ini, jumlah sampah yang masuk ke TPA Iwaka berkurang signifikan.

“Hanya sekitar 30 persen sampah yang masuk ke TPA, sisanya sudah diolah jadi kompos, kaleng, dan plastik bernilai jual. Kalau warga semakin sadar, sampah bisa jadi sumber penghasilan,” tambah Jefry.

DLH juga merencanakan harga beli sampah sekitar Rp1.500 per kilogram melalui bank sampah.

“Daripada dibuang sembarangan, lebih baik dijual. Kalau kesadaran masyarakat meningkat, saluran air juga tidak lagi tersumbat setiap kali hujan,” tegasnya.

Program ini direncanakan mulai berjalan melalui APBD Perubahan tahun 2025.

Penulis/Editor: Sianturi