SALAM PAPUA (NABIRE) - Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Tengah, Denci Meri
Nawipa angkat bicara menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok “Kode
R” di Kantor BKPSDM, pada Senin (15/9/2025).
Diketahui bahwa kelompok yang menamakan diri “Pencari Kerja
Kode R” ini adalah pelamar formasi Orang Asli Papua (OAP) yang tidak lulus
dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Provinsi Papua Tengah tahun 2024 lalu. Aksi tersebut sempat viral di
sejumlah platform media sosial.
“Mereka ini meminta diakomodir masuk K2 Provinsi Papua
Tengah sementara formasi itu tak ada di Provinsi Papua Tengah. Mereka juga
meminta masuk PPPK, itu pun di provinsi tak ada. Sesuai aturan, PPPK itu ada di
kabupaten dan hanya untuk tenaga kesehatan dan guru saja yang sudah honor lama
di kabupaten. Kemudian, mereka minta masuk sebagai tenaga honor di Papua
Tengah, itu pun formasinya tidak ada. Jadi tegas kita tidak bisa penuhi
tuntutan mereka,” kata Denci Nawipa di ruang kerjanya, Rabu (17/9/2025).
Menurut Denci, sudah berulang kali, demonstrasi ini digelar
oleh para pencaker Kode R. Kelompok ini pun sudah paham bahwa secara aturan,
mereka telah gugur dalam proses penerimaan CPNS Formasi 2024. Apalagi tahapan
CPNS 2024 mulai dari pengumuman, penerbitan NIP, penyerahan SK CPNS, hingga
Latsar sudah dan sedang diikuti oleh 874 CPNS Papua Tengah itu.
“Mau demo berulang kali, ribut ke sana kemari pun tetap
tidak bisa kita proses karena tuntutan mereka tidak sesuai aturan. Karena itu,
saran kami, tunggu ada penerimaan berikut baik di provinsi maupun kabupaten
baru siapkan diri baik-baik dan ikut tes lagi. Karena yang menentukan lulus
atau tidak ya peserta sendiri dari nilai ujian,” ujar mantan Kepala BKD
Kabupaten Paniai ini.
Buka Palang dan Baliho
Pada kesempatan itu, Denci Nawipa juga menegaskan, dirinya
sangat menyesalkan hadirnya sejumlah oknum yang tidak berkepentingan dalam aksi
demonstrasi yang digelar Pencaker Kode R pada Senin lalu.
“Yang saya sesalkan, ada oknum-oknum yang ikut demo itu ada
yang honorer di Puskesmas Obano Kabupaten Paniai, ada yang karyawan PT PELNI
Nabire. Bahkan ada juga yang sudah CPNS di Kabupaten Paniai ikut terlibat dalam
demo itu. Dia sudah pegawai negeri, tujuan dia ke sini ikut demo itu untuk apa?”
tuturnya sesal.
Denci turut menyampaikan permohonan maaf jika dalam video
yang beredar viral, ada kata-kata yang menyingung sejumlah pihak. Ia menilai,
para pendemo ini sengaja memanas-manasi dirinya.
“Kemarin saya memang salah sebut nama Paniai Barat. Mohon
maaf untuk orang Paniai Barat. Itu karena saya lihat yang datang demo kemarin
itu memang kebanyakan orang Paniai Barat dari Desa Beko. Jadi saya berpikir,
ini ada unsur politik Paniai yang dibawa ke sini,” ujarnya.
Terkait viralnya video pembukaan pemalangan dan spanduk
tuntutan, Denci menegaskan hal itu dilakukan agar tidak mengganggu pelayanan di
kantor. Denci sendiri langsung turun
tangan karena saat ini semua pegawai BKPSDM Papua Tengah sedang sibuk menjadi
Panitia Latsar CPNS Papua Tengah di tiga lokasi di Nabire sejak 8 September
2025.
“Hari Senin Koordinator Demo Yusak Nawipa mereka palang
kantor dan pasang tuntutan di baliho. Selasa saya bawa martelu (Palu, Red)
dan buka sendiri. Karena memang tuntutan mereka tak sesuai aturan. Mereka sudah
tidak lulus sesuai hasil SKD dan SKB. Jadi tuntutan mereka tidak bisa kita
penuhi. Alasan mereka juga tidak jelas. Sementara aktivitas kantor harus tetap
jalan, jadi saya buka,” tegasnya.
Diberitakan di sejumlah media, ratusan pencaker Kode R
melakukan aksi penggerudukan dan pemalangan di Kantor Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, Senin (15/9/2025).
Para pencaker tersebut menempelkan baliho berisi enam poin
tuntutan di dinding kantor BKPSDM. Salah satunya menegaskan bahwa perjuangan
Kode R sudah berjalan 11 bulan, serta meminta pemerintah mengakomodir pencaker
Kode R dalam kategori dua (K2) atau jalur lain sesuai mekanisme yang berlaku.
Pantauan media, hingga Rabu siang (17/9/2025), Kantor BKPSDM
Papua Tengah yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kompleks Bandara Lama
Nabire, tampak lengang. Kayu palang maupun baliho berisi tuntutan Pencaker
sudah dilepas.
Editor: Jimmy