SALAM PAPUA (TIMIKA) – Komisi III DPRK Mimika murka atas jawaban sejumlah perwakilan perusahaan subkontraktor yang mengaku tidak bisa menampilkan data presentase karyawan Orang Asli Papua (OAP) yang mereka serap.

Dalam RDP yang digelar di aula DPRK Mimika, Jumat (19/9/2025), Komisi III sebelumnya telah mengundang Goveral dan HRD Recruiting PTFI, PT Trakindo, PT United Tractors, PT Petrosea, PT Avco, PT Mpaigelah, Buma Intinaker, serta PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI). Namun, beberapa perusahaan yang hadir tidak mampu menyajikan data sesuai permintaan.

“Kami sudah beri undangan dengan jelas bahwa RDP ini bertujuan mendata tenaga kerja OAP. Sangat disayangkan, bapak dan ibu hadir tanpa membawa data yang seharusnya dipresentasikan,” tegas Ketua Komisi III DPRK, Herman Gafur.

Karena itu, Komisi III memutuskan menunda RDP hingga waktu yang belum ditentukan. Mereka menegaskan setiap perusahaan wajib menyiapkan data riil dan menghadirkan pimpinan langsung, bukan diwakili.

“Putusan ini bukan karena kami marah, tapi karena keprihatinan kami sebagai lembaga yang diberi amanah mewakili suara masyarakat, khususnya Amungme dan Kamoro,” lanjut Herman.

Nada kekecewaan juga disampaikan anggota Komisi III lainnya, di antaranya Rampeani Rachmat, Fredewina Materani, Yan Pieterson Lali, dan Herman Tangke Pare.

Yan Pieterson Lali menekankan DPRK butuh data akurat agar bisa memastikan pencari kerja, khususnya OAP, mendapat kesempatan kerja yang layak.

“Kita tidak sedang marah, kita ingin memperbaiki. Tolong perusahaan siapkan data lengkap,” ujarnya.

Sementara Rampeani Rachmat menegaskan DPRK bersama pemerintah bertanggung jawab mencari solusi.

“Kalau memang menilai pencaker OAP tidak berkompeten, sampaikan. Supaya kami bisa bantu mencarikan jalan keluar. Tujuan kami adalah sinergi, bukan mencari kesalahan,” katanya.

Fredewina Materani menilai ketidaksiapan perusahaan menunjukkan sikap tidak menghargai DPRK.

“Kalau begini berarti bapak dan ibu tidak menghargai kami. Rapat berikutnya harus siapkan data dan hadirkan pimpinan masing-masing,” tegasnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi