SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pasca selesai dibangun tahun 2016 lalu, gedung kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika kini hancur serta dijadikan “istana” bagi pemabuk Miras dan pecandu lem aibon.

Kondisi gedung berlantai 3 dengan konstruksi beton dan kaca yang terletak di Kelurahan Perintis tersebut kini tersisa rangka, karena tembok keliling dan sekat pembagi ruang dalam gedung yang dibangun dengan anggaran mencapai puluhan miliar Rupiah itu kini hancur. Lantainya pun dipenuhi pecahan kaca, beling botol minuman keras (Miras), kaleng lem aibon, ludah pinang bahkan kotoran manusia.

“Di dalam itu jadi sarang orang-orang mabuk Miras dan anak-anak aibon. Siang atau malam pasti selalu ada orang mabuk di dalamnya. Di situ juga jadi WC umum, karena kotoran manusia juga berhamburan di dalam,” ujar Aden, seorang remaja yang kerap main basket di halaman depan kantor tersebut, Rabu (14/6/2023).

Warga lainnya yang berdomisili di sekitaran gedung yang kini nampak horor tersebut mengaku bahwa halaman depan gedung itu rutin dibersihkan oleh pemuda gereja dan dibuatkan lapangan voly.

“Sebenarnya di halaman depan itu hutan, tapi pemuda gereja yang bersihkan dan buat lapangan voly, makanya bersih,” ungkap seorang IRT yang tidak ingin namanya dipublish.

Seperti diketahui, kantor tersebut merupakan salah satu aset Pemkab Mimika yang mubazir lantaran persoalan kepemilikan lahan. Di tahun 2021, gedung megah yang dulu dicat dengan warna biru-putih tersebut sempat menjadi target penyelidikan aparat kepolisian, namun hingga saat ini belum ada titik terangnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy