SALAM PAPUA (TIMIKA) – Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Timika menerima sertifikat Akreditasi Paripurna Bintang Lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan nomor: KARS-SERT/1169/VI/2023 tertanggal 12 Juni 2023.

Ketua tim Akreditasi RSMM Timika, dr. Afdal Hasanuddin,Sp.A menyampaikan bahwa akreditasi Paripurna ini diraih setelah melalui banyak tahapan penilaian dari KARS.

Pada awalnya tahun 2007-2008 yang dinilai untuk pengakreditasian RS hanya dilihat dari tiga kelompok kerja (Pokja) yaitu Umum, Medis dan Keperawatan. Namun sejak saat itu RSMM terus berupaya memenuhi standar atau syarat pengakreditasian dengan mengevaluasi diri sehingga menjadi pionir sebagai salah satu RS yang bersedia diakreditasi oleh KARS.

“Kita dari RSMM minta supaya KARS yang lakukan akreditasi karena kita berpendapat bahwa KARS ini merupakan salah satu lembaga akreditasi RS yang lebih berpengalaman. Itulah pendapat kita. Badan survei KARS ini sudah ada yang berakreditasi internasional,” ungkap dokter spesialis anak ini.

Disampaikan bahwa setelah terakreditasi Paripurna Bintang Lima, ke depannya RSMM terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan terus meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat.

“Akreditasi Bintang Lima ini tergolong yang paling tinggi. RSMM juga tergolong RS yang paling banyak akreditasi. Jadi ke depannya kita terus tingkatkan pelayanan kita,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan mantan Direktur RSMM, dr.Joni Ribo Tandisau,Spb-KBD, bahwa suatu keharusan untuk sebuah RS memenuhi standar-standar yang ditetapkan oleh Kemenkes. Dengan telah terakreditasi Paripurna Bintang Lima, berharap ke depannya RSMM tetap mempertahankan standar itu.

“Yang kita sudah punya dan kita jalankan di RSMM ini artinya sudah memenuhi standar sehingga kita layak terakreditasi Paripurna Bintang Lima, tapi ke depannya kita tetap memenuhi sarana dan prasarana sehingga betul-betul kita sesuaikan standar yang ditentukan dari Kemenkes,” ujar dokter spesialis bedah ini.

Sedangkan Wadir bidang Medis RSMM, dr. Benediktus Andries,M.Sc.,Sp.A (Spesialis Anak) menyampaikan bahwa RSMM tidak berjalan sendiri, tapi  jajaran manajemen telah berusaha berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan Mimika, terutama untuk program-program nasional guna meningkatkan pelayanan kesehatan anak.

“Kita selalu berkolaborasi dengan Dinkes terutama untuk program nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Medik RSMM, dr. kadek Dian Lestari,M.Biomed,Sp.PD,CMC menyampaikan hingga saat ini RSMM memiliki 11 dokter spesialis, yaitu dua dokter spesialis anak, dua dokter spesialis bedah, dua dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter spesialis anestesi dan  satu dokter spesialis radiologi. Sedangkan staf medis untuk dokter umum sebanyak 13 orang.

Disampaikan, RSMM merupakan RS yang berkomitmen melayani masyarakat tujuh suku dan seiring perkembangan zaman, RSMM juga bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Karena itu ke depannya bisa juga melayani seluruh masyarakat Nusantara lainnya yang ada di Mimika.

“Harapan kita ke depannya supaya bisa terakreditasi secara internasional. Setelah terakreditasi Paripurna ini, semoga ke depannya bisa jauh lebih baik. Kami dari komite medik tetap berpedoman pada standar pelayanan medis yang ditetapkan secara nasional,” tuturnya.

Ketua Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP), Anthonius Tapipea mengungkapkan bahwa adanya akreditasi Paripurna Bintang Lima ini tidak lepas dari kerjasama RSMM, YCTP dan YPMAK untuk menjawab setiap tantangan pelayanan tujuh suku di RSMM.

“Kami  berharap kepada YPMAK, PTFI dan Pemerintah agar tetap fokus bersama dalam hal memperhatikan kesehatan masyarakat tujuh suku,” ungkapnya.

Anthonius menuturkan, RSMM dulunya dikenal dengan RS Caritas. Sejak awal berdirinya RSMM bertujuan untuk menolong masyarakat Amungme dan Kamoro dan lima suku kerabat, karena saat itu hanya dilayani di RS milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di  Kuala Kencana. Seiring waktu, tahun 1997-1998 PTFI bersama Lembaga Adat yang dinamakan LPMIRJA (LPMIRJA kemudian diganti nama menjadi LPMAK yang saat ini menjadi YPMAK) membuat satu program kesehatan sehingga didirikan RS Caritas atau yang saat ini dikenal juga sebagai RSMM.

Sejalan dengan banyaknya perubahan-perubahan di YPMAK, maka RS Caritas berubah status  menjadi RSMM sehingga sampai saat ini RSMM bersama-sama YCTP sebagai pengelola dalam menjalankan program kesehatan YPMAK. YCTP melalui Keuskupan Timika  juga sebagai salah satu mitra kerja yang bertanggungjawab untuk berafiliasi dengan PTFI, masyarakat 7 suku serta YPMAK guna menjalankan program kesehatan melalui RSMM.

“Saat program kesehatan LPMIRJA itu mulai berjalan, maka PTFI membangun RS Caritas atau yang saat ini kita kenal sebagai RSMM. Sampai saat ini program kesehatan ini jadi salah satu yang difokuskan oleh PTFI dan YPMAK untuk melayani masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kerabat lainnya,” ungkapnya.

Anthonius mengatakan, beberapa capaian yang menjadikan RSMM layak terakreditasi Paripurna ialah telah banyak tenaga dokter dengan banyak pengalaman dan masa kerja serta sering mengikuti evaluasi bersama beberapa RS swasta di Indonesia. Dalam operasionalnya, RSMM juga sebagai salah satu RS yang selalu patuh dan mengikuti evaluasi tingkat Nasional sehingga selalu  berada pada kategori standar kesehatan di Indonesia.

“Puji Tuhan sampai saat ini RSMM selalu konsentrasi bersinergi dengan pemerintah, baik Daerah, Provinsi maupun pemerintah Pusat. Selama ini juga beberapa kali dari Kemenkes RI datang memantau terkait pelayanan kemanusiaan dari segi kesehatan khususnya bagi masyarakat Papua umumnya dan juga masyarakat tujuh suku yang menjadi konsentrasi PTFI dan YPMAK,” katanya.

Pantauan salampapua.com, konferensi pers ini dihadiri oleh Direktur baru RSMM, drg. Mieke Yunita Viryadi,MM.Rs. Dimana Direktur yang baru dilantik tanggal 1 Juli 2023 ini menyampaikan bahwa dalam upaya pengembangan RSMM akan mengedepankan pasien asuransi dan umum sehingga diharapkan seluruh masyarakat Papua bisa datang berobat ke RSMM.

Wartawan: Acik

Editor: Jimmy