SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tiga peserta dari Makassar yang mengikuti lomba Lari Marathon yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Mimika menuai protes dari masyarakat.

Tokoh Perempuan Mimika, Erlince Gobay mengaku sangat menyayangkan adanya peserta dari luar Kota yang mengikuti lomba Lari Marthon. Menurut dia, lomba yang dilaksanakan oleh Pemkab Mimika harusnya hanya diikuti masyarakat Mimika.

“Inikan lomba menyambut HUT RI ke-78 yang dibuat Pemkab Mimika, ya seharusnya pesertanya dari Mimika saja, jadi kalah-menang ya dari kami,” ujarnya usai menonton lomba Marathon, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu Petrus, salah satu warga yang turut menonton lomba tersebut, juga mengatakan seharusnya jika memang dari luar Kota mau diikutsertakan jangan dimasukan di dalam lomba HUT RI, sebaiknya dibuatkan dalam lomba lain sehingga masyarakat tidak ada salah paham.

“Atau paling tidak kategorinya dimasukkan TNI/Polri, jadi kan yang dari masyarakat biasa bisa ketahuan kemampuannya,” jelasnya.

Meskipun begitu, kata Petrus, masyarakat tetap antusias menonton dan mengikuti lomba Lari Marathon tersebut.

“Tapi kita tetap antusias menonton, Pemda harusnya sering-sering buat kegiatan seperti ini,” harapnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Jacob Jantje Toisuta mengungkapkan bahwa lomba Marathon ini tidak hanya diprioritaskan dari Timika saja tapi memang dibuka untuk umum.

“Memang kita buka secara luas, tidak ada kepentingan apapun, kan untuk memeriahkan HUT RI, ya dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, peserta dari luar yang memenangkan lomba Lari Marathon tersebut bisa menjadi tolok ukur bagi Atlet di Mimika.

“Yang menang memang dari Makassar, nah ini menjadi tolok ukur kita di Timika, apa yang menjadi kesalahan sehingga atlet kita tidak menang. Jadi jangan kecewa, jadikan ini pelajaran,” ungkapnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy