SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Satu Atap Mimika menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan mengangkat tema "Membangun Kesadaran Demi Kesetaraan".

Acara yang dimeriahkan dengan persembahan lagu, dancer, curahan hati, dan doorprize bersama anak-anak penyandang disabilitas ini dilaksanakan di Hotel Horison Diana Timika, Sabtu (20/1/2024), serta dihadiri oleh seluruh orang tua dan tamu undangan perwakilan Pemkab Mimika.

Kepala SLB Negeri Timika, Sunardin S.Pd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan  agar anak-anak disabilitas bisa mendapat ruang, sehingga bisa mengembangkan diri sekaligus memperkenalkan diri bahwa mereka ada di tengah-tengah masyarakat Mimika.

Ratusan anak disabilitas yang saat ini dididik di SLB N Mimika merupakan penyandang tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, autisme, dan ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder jenjang SD, SMP dan SMA.

Peringatan HDI ini dilaksanakan secara nasional setiap tahun agar diketahui oleh seluruh masyarakat bahwa anak-anak disabilitas punya hak yang sama yang tidak harus dibedakan dengan masyarakat reguler atau non difabel. Sebab pemerintah telah memberikan ruang bahwa di setiap tanggal 3 Desember sebagai Hari Disabilitas Internasional, wajib diselenggarakan tanpa ada diskriminasi.

"Makanya hari ini kami merayakan hari Disabilitas Internasional dengan tema membangun kesadaran demi kesetaraan," katanya.

Diharapkan agar di tengah masyarakat Mimika tidak ada diskriminasi dan meremehkan penyandang  disabilitas karena keterbatasannya.

"Jangan ada perbedaan dan buli bahwa mereka yang disabilitas tidak bisa apa-apa. Harapan kami hal seperti itu tidak boleh ada di tengah-tengah masyarakat Mimika," katanya.

Dikatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas bantuan Pemkab Mimika, yang sebelumnya SLB Negeri Mimika telah melaksanakan workshop deteksi dini anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi dan pesertanya kurang lebih 200 guru PAUD, TK dan SD.

"Semoga dengan workshop itu bisa bermanfaat, karena ternyata masih ada anak-anak berkebutuhan khusus yang diterima di sekolah reguler, tetapi para pengajar belum sepenuhnya memahami karakteristik anak-anak dimaksud," katanya.

Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, Robert Kambu mengatakan bahwa peringatan hari Disabilitas Internasional ini sebagai bentuk pengakuan atas eksistensi penyandang disabilitas sebagai anak bangsa. Peringatan hari Disabilitas juga guna membangun kepedulian, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas serta mendorong kesamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan.

"Kita ingin terus memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas serta memberikan akses pendidikan, kesehatan serta akses pekerjaan dan membangun infrastruktur yang bebas hambatan bagi penyandang disabilitas," ujar Robert.

Dengan peringatan HDI ini dapat membangun kesadaran dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam memperoleh kehidupan yang layak.

Diharapkan supaya seluruh penyandang disabilitas di Mimika terus meningkatkan kemampuan keterampilan serta kemandirian tanpa bergantung kepada orang lain untuk mengisi pembangunan di Mimika.

"Disabilitas bukanlah hambatan untuk berprestasi dan partisipasi mewujudkan Mimika yang maju dan sejahtera," tuturnya.

Penulis : Acik

Editor : Jimmy