SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika menyatakan sudah 245 ekor babi di Mimika yang
mati lantaran virus African Swine Fever (ASF).
Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani mengatakan,
per-tanggal 29 Januari ini pihaknya telah mendata sebanyak 245 ekor babi yang
mati sejak Mimika dinyatakan terjangkit ASF, dimana ASF ini diketahui ada di
Mimika usai pihaknya mengirimkan sampel kepada Veteriner Jayapura pada 23
Januari 2024 dan dinyatakan positif ASF.
Menurutnya, penyebab ASF masuk di Mimika diduga dari
oleh-oleh produk babi yang masuk berupa dendeng asap dan sei. Dari produk
makanan tersebut diambil oleh peternak dan dicampurkan ke dalam makanan untuk
babi.
“Nah kami menduga peternak mengambil makanan sisa yang
mengandung produk-produk itu. Produk oleh-oleh itu kan tidak masak seutuhnya,
sedangkan virus dapat bertahan hidup pada pemanasan 65 derajat, virus mati itu
di atas 100 derajat,” ujarnya saat menggelar Jumpa Pers di Kantor Disnakkeswan
Mimika, Senin (29/1/2024).
Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada penernak terkait
ASF ini, dan membatasi petugas untuk masuk ke kandang saat memberikan
sosialisasi, sehingga dapat memutuskan penyebaran ASF ini.
Bukan hanya sosialisasi, pihaknya juga memberikan suntikan
serum Konvalesan ASF kepada babi yang masih hidup, namun serum ini bukanlah
vaksin melainkan serum dengan kandungan antibodi yang tinggi.
“Serum ini hanya sebagai antibodi bagi babi, kita berharap
dengan serum ini babi yang sudah terkena virus bisa bertahan atau yang belum
terkena virus bisa melawan ASF,” jelasnya.
Ia menambahkan, ASF ini tidak menyerang manusia namun
manusia bisa menjadi jembatan bagi virus untuk penyebaran, dan dipastikan ASF
ini sangat merugikan ekonomi peternak.
“Sekali lagi saya sampaikan virus ini tidak menyerang
manusia namun ASF ini membuat kerugian ekonomi yang sangat besar bagi
peternak,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy