SALAM PAPUA (TEMBAGAPURA) – Masih hangat diingatan kemeriahan acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 PT Freeport Indonesia (PTFI), yang diselenggarakan di dataran tinggi (highland) area operasi pertambangan PTFI, tepatnya di Sporthall Mile 68 Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Minggu malam (7/4/2024).

Dari beberapa performa apik dalam acara tersebut, PTFI kembali mengundang Rio Sidik, musisi jazz kelahiran Surabaya yang sudah melanglang buana ke berbagai negara di belahan dunia ini.

Malam itu, Rio Sidik begitu memukau dengan tiupan terompetnya saat tampil bersama salah satu band papan atas Indonesia, Nidji, yang membawakan lagu “Sudah” gubahan Nidji sendiri.

Tak hanya sampai di situ, setelah acara di Sporthall, Rio Sidik pun kembali menunjukkan performanya di Lupa Lelah Club Restaurant Tembagapura, pada jamuan makan malam yang dihadiri Presiden Direktur (Presdir) PTFI Tony Wenas bersama Istri Ny. Rosita Wenas dan sejumlah petinggi PTFI lainnya.

Bahkan trumpeter, vokalis dan composer ini sempat berduet bersama Presdir PTFI Tony Wenas yang juga merupakan mantan vokalis dan keyboardist grup band lawas Solid’80. Saat itu Tony Wenas sambil bermain keyboard, menyanyikan lagu “I Left My Heart in San Fransisco.” Sungguh malam itu duet maut ini memukau semua yang hadir di ruangan itu, Rio Sidik dengan permainan terompetnya yang begitu mahir dan Tony Wenas dengan permainan keyboardnya yang gemilang seakan jari jemarinya “memiliki mata” karena tidak ada satu pun nada yang meleset saat memainkan melodi lagu bergenre jazz gubahan vokalis jazz legendaris dunia Tony Bennett.

Di sela-sela acara malam itu, salampapua.com berkesempatan mewawancarai langsung Rio Sidik.

Kakak kandung aktor Indonesia Dian Sidik ini mengaku sangat bahagia untuk kedua kalinya diundang PTFI pada acara puncak HUT ke-57 PTFI. Dimana pertama kalinya dia diundang saat perform bersama Slank dalam konser musik yang digelar PTFI pada rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023 lalu. Konser musik itu masuk MURI sebagai konser musik tertinggi di Indonesia yang digelar di area bekas tambang terbuka PTFI di Grasberg, Tembagapura, pada ketinggian 4.285 meter di atas permukaan laut.

Saking bahagianya, Rio bahkan sangat berkeinginan untuk kembali perform di Freeport untuk ketiga kalinya.

“But man, Freeport itu asik banget sih ya. Wow.. audiensnya, apresiasinya sangat luar biasa, jadi lu (kamu) gak mau berhenti main man. Lu pengen nge-gigs terus sampai pagi man. I’m looking for to comeback to freeport for the third time. So, please Freeport, bring me back. This is actually like one of the best gigs. I’m never done in my life. I mean, i’m done in many countries, but Freeport, you wanna miss here. But, terima kasih banyak saya sudah diberi kesempatan kedua kali untuk berada di sini,” ujarnya santai namun bernada penuh antusias.

Di akhir wawancara singkat tersebut, Rio menyempatkan untuk menyampaikan selamat ulang tahun ke-57 PT Freeport Indonesia.

Wish you all the best always, dan selalu be on top,” tutupnya.

Penulis/Editor: Jimmy