SALAMPAPUA (TIMIKA)- Atas prestasi Liora Amungin
Manurung yang meraih Juara 2 pada Lomba Menyanyi Tingkat Nasional, Minggu
(26/05/2024) mendapat apresiasi. Baik dari Keluarga Besar Manurung, rekan-rekan
satu sekolah di SMPK Kalam Kudus Timika dan para pelatih vocal serta orang tua.
Menurut Pelatih Vocal
Oya, Agis Kania Kusumadewi yang diwawancarai Salampapua.com, Senin sore,
penampilan Oya sudah sangat maksimal. Penampilan gadis Batak yang lahir besar
di Mimika, Papua Tengah ini sudah membuat 4 juri bersorak bersama semua
penonton. Oya sendiri membawakan 2 lagu andalannya yakni “Indonesia Pusaka” dan
diaransemen bersama dengan music Etnik Papua serta lagu “Stand Up For Love”
dari Destinys Child.
Liora saat tampil menyanyi mengenakan topi mahkota khas
Papua, dipadu dengan rok khas Papua juga, serta ukiran cat putih pada wajah dan
kaki serta tangan, sehingga penampilannya sangat khas Papua ditambah kalung
yang pada ujungnya berisikan taring babi yang makin menghipnotis dan eksotis.
Tampil dengan anggun dan tenang, cucu dari Bapak Pdt A Manurung ini mengawali
dengan Indonesia Pusaka. Kemudian dengan sapaan Amole dan Amolongo, teriakan
khas Papua Pegunungan, melanjutkan dengan lagi lagu Indonesia Pusaka. Barulah
masuk menutup penampilannya dengan lagu Stand Up For Love.
Pada lagu ini, putri sulung Bapak Randy Manurung ini semakin
memukau. Dengan artikulasi dan penghayatan lagu yang baik, semakin menambah
penampilan Oya kian mencapai puncaknya. Didukung kualitas vocal yang mumpuni,
Oya makin tampil memukau. Nada rendah dan tinggi semua dicapai dengan bagus.
“Semua yang dengar Eleora menyanyi merinding. Karena dari
sisi lagu, Teknik, bahkan penguasaan panggung sudah mantap. Demikian juga
dengan pengucapan lagu sudah tidak diragukan. Dibanding peserta lain, Oya sudah
tidak ada lawan. Tapi karena ada dari juri seorang disainer yang komentar soal
kostum, yah akhirnya Oya juara 2. Tapi kalau dari sisi vocal sudah sangat
luarbiasa,”ujar Agis.
Saat tampil juga, Oya mengenakan pakaian Etnik Papua dan
sebelum tampil menyapa para juri dan penonton dengan Bahasa Papua yakni Amole
dan Nimawitimi dan disambut meriah para penonton dan juri.
“Kelebihan Oya itu kalau menyanyi sangat menguasai panggung,
rasa lagu dapat. Demikian juga dengan telling storynya, sehingga benar-benar
sangat meresapi setiap lagu yang dinyanyikan. Dan 4 juri yang menilai sudah
sangat bingung. Soalnya antara juara I dan 2 cuma beda puluhan point saja.
Mungkin hanya karena kostum saja yang menurut juri kurang sesuai ekspektasi
mereka. Kalau vocal sudah tidak diragukan,” jelasnya.
Oya sendiri sudah dilatihnya sejak usia 10 tahun sehingga
sudah sangat mengenal karakter serta kedisiplinan anak didiknya. Agis berpesan,
agar apa yang sudah diraih Oya tidak lantas membuatnya merasa cepat puas, namun
harus terus berlatih dengan semangat dan meningkatkan kemampuan dan
kedisiplinan.
“Kan masih 14 tahun ya. Masa depan masih panjang dan masih
banyak kesempatan yang bisa digapai Oya di masa depan. Oya juga bilang ingin
membanggakan saudara-saudaranya di Papua dan juga orang tua serta keluarga
besar,” terang Agis.
Agis berharap agar Oya, siswi SMP Kristen Kalam Kudus Timika
ini tetap rendah hati dan rajin belajar serta berlatih demi pencapaian yang
lebih baik di masa depan. Karena masih banyak waktu yang akan membuat kemampuan
bernyanyi dan musikalitas semakin meningkat.
Sementara itu, Titus Natkime selaku VP Senior Advisor,
Employee Development PT Freeport Indonesia sangat bangga dengan penampilan Oya,
yang sudah dianggapnya anak kandung itu. Titus sendiri turut menjadi saksi
penampilan hebat Oya pada lomba menyanyi di TMII tersebut.
“Dibanding peserta lain, suara, vocal dan penjiwaan lagu Oya
sudah tidak ada lawan. Kami sebagai orang tua sangat bangga sama anak kami ini.
Mana pengucapan dalam Bahasa Inggrisnya kayak air mengalir dari gunung ke
pantai. Luarbiasa. Kami sudah yakin dia juara 1, namun walau Juara 2 kami tetap
sangat bangga, karena penilaian dan penentuan juara adalah hak mutlak para
juri,” terangnya.
Pak Titus yang sudah mengenal Oya sejak kecil ini juga
sangat bangga, karena Oya bisa tampil luarbiasa dan dan jadi perwakilan Papua
Tengah, Mimika di tingkat nasional.
“Sebagai orangtua, kami selalu support. Saya ini Bapak
kelima bagi Oya selain Four Manurung Brothers (Ray, Jason, Joe dan Randy).
Semoga ke depan anak kami ini juga menjadi kebanggaan bagi Tuhan terutama, bagi
kami keluarga dan bagi Mimika serta seluruh Papua Tengah,” imbuhnya.
Editor/Penulis: Sianturi