SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Dogiyai, Fredy Yobee, S, mewakili dewan guru dan siswa, menyampaikan permohonan maaf atas insiden penggunaan atribut bendera Bintang Kejora dalam pawai kelulusan pada Senin (6/5/2024).

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, yang terjadi tanpa sepengetahuan kami dan rekan-rekan guru lainnya. Hal itu merupakan tindakan murni dari para siswa yang lulus dan di luar kendali kami," kata Fredy Yobee saat memberikan klarifikasi kepada pihak Satreskrim Polres Dogiyai pada Selasa (7/5/2024), dalam rilis yang diterima salampapua.com, Rabu (8/5/2024).

Fredy menjelaskan, bahwa saat itu dirinya dipaksa oleh para siswa untuk mengikuti arak-arakan keliling kota Moanemani dengan cara ditandu.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat meminta keterangan dari para siswa kelas XII, yang terlibat dalam arak-arakan di Dogiyai pada tanggal 6 Mei 2024 kemarin.

Sebagai informasi, puluhan pelajar SMA Negeri 2 Dogiyai merayakan kelulusan mereka, dengan melakukan pawai sambil mengenakan seragam yang berhias motif Bintang Kejora pada Senin (6/5/2024).

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju, SH, melalui Ps Kasi Humas Ipda Baba kepada media.

Penulis/Editor: Sianturi