SALAM PAPUA (NABIRE) - Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Papua Tengah tahun ini akan memulai pembangunan perpanjangan runway
(landasan penerbangan) Bandara Baru Nabire. Dengan adanya perpanjangan
bandara ini, maka pesawat sejenis Boeing diperkirakan akan melayani
penerbangan.
Kepastian pembangunan perpanjangan runway dilakukan
setelah Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk, SSos MM menggelar
dialog dengan Menteri Perhubungan RI, DR (H.C) Ir Budi Karya Sumadi, Jakarta,
Rabu (15/5/2024).
Adapun dialog tersebut membahas peningkatan dan
pengembangan Bandara Baru Nabire tahun 2024, yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Papua Tengah dan permohonan pinjam pakai aset Bandara Nabire lama
kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, yang dilanjutkan dengan
penandatanganan MoU.
Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk
mengatakan, kerja sama ini sangat penting dilakukan guna menunjang pembangunan
daerah dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat. Ia pun berterima kasih
kepada Pak Menteri Perhubungan RI sebab MoU ini bisa terlaksana.
“Perpanjangan runway atau landasan bandara ini
tentu sangat penting. Di mana pesawat berbadan besar kedepannya bisa mendarat
seperti daerah Otonomi Baru lainnya di Papua,” ungkap Ribka.
Menurut Ribka, kehadiran pesawat berbadan besar di Ibukota
Provinsi Papua Tengah telah dirindukan masyarakat. Di sisi lain, akses
penerbangan akan semakin mudah dan dapat dijangkau masyarakat.
“Tentu dengan diperpanjangnya di bandara baru, akan
berdampak besar terhadap peningkatan kapasitas penerbangan dan mendukung
pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah,” imbuhnya.
Ribka Haluk menambahkan dengan diberikannya pinjam pakai
penggunaan Bandara lama Nabire dikelola Provinsi Papua Tengah, akan membantu
pemerintah dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Bandara lama ke depan akan kita gunakan untuk
meningkatkan pelayanan publik. Ada beberapa dinas kedepan akan berkantor di
bandara lama,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua
Tengah, Washington Lumban Gaol mengatakan, setelah MoU ini pihaknya segera
memulai pembangunan perpanjangan landasan bandara baru sepanjang 900 meter.
Dengan begini, maka ke depan bandara baru memiliki panjang keseluruhan 2.500
meter.
“Saat ini panjang landasan bandara masih 1.600 meter.
Dengan ditambahnya 900 meter, maka pesawat berbadan besar seperti Boeing
dipastikan akan bisa mendarat,” jelasnya.
Selain melaksanakan pekerjaan pembangunan landasan baru,
lanjut Washington, pihaknya juga memiliki pekerja lain di lokasi bandara, yakni
penimbunan lahan pada sisi utara arah laut, mengadakan alat penunjang
keselamatan pesawat dan pemagaran lahan pada sisi utara arah laut.
“Ke depan kami akan bekerja keras agar pembangunan ini
bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Pekerjaan ini merupakan salah satu
program yang diwacanakan Gubernur untuk mensejahterakan masyarakat,” lugasnya.
Sedangkan Menteri Perhubungan RI, Ir Budi Karya Sumadi
mengatakan, Kementerian Perhubungan tentunya menyambut baik inisiatif dari
Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Ia senang dengan komitmen pemerintah daerah,
yang mendukung pengembangan infrastruktur transportasi di Papua Tengah.
“Kami tentu akan mendukung rencana peningkatan bandara
baru ini. Kami juga memberikan arahan agar akses jalan masuk juga diperhatikan,
termasuk ketersediaan listrik dan penghijauan disekitar bandara,” ungkapnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi