SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Duka yang mendalam dialami puluhan
warga atas insiden kebakaran hebat di jalan Ki Hadjar Dewantara Timika, tepatnya
di belakang bengkel sepeda Sopoyono sekira pukul 14.30 WIT pada 7 Juni 2024
kemarin.
Satu hari pasca insiden ini, Sabtu (8/6/2024),
puluhan warga yang kehilangan tempat tinggal hanya bisa berdiri menatap
reruntuhan bangunan dan puing-puing harta berharga mereka.
Dalam suasana pilu ini, sejumlah bocah dengan
polosnya mengais rezeki di antara reruntuhan bangunan. Bocah-bocah tidak
berdosa ini tampak berpacu dengan waktu seolah menyaingi aktivitas
anggota Inafis Polres Mimika yang serius melakukan olah TKP.
"Kami ambil besi saja, ada rak piring,
tabung gas elpiji, televisi, kabel, kompor gas, kompor hock, rangka sepeda,
rangka sepeda motor dan alat elektronik lainnya,” tutur salah seorang bocah
yang seolah risih saat ditanyai salampapua.com.
Secara berkelompok, bocah-bocah nakal
yang diduga masih duduk di bangku SD dan SMP ini membawa karung dan wadah
lainnya untuk mengemas besi tua yang mereka kumpulkan.
Salah seorang bocah yang seluruh badannya
berlumuran abu hitam dari puing-puing bangunan yang terbakar menjelaskan bahwa
besi tua yang dikumpulkan akan dijual ke pengepul yang ada di Jalan Sahabat,
Kelurahan Pasar Sentral Timika. Semua besi tua yang terkumpul akan diangkut
menggunakan kendaraan milik pengepul. Besi tua yang didapat akan ditimbang
dengan harga Rp 3000/kg, berarti untuk besi-besi yang terberat akan dikenakan
harga hingga Rp 100.000.
"Nanti kami jual ke pengepul di jalan
Sahabat, nanti ada mas-mas yang timbang. Kami kumpul di depan jalan saja,
sebentar ada mas-mas pengepul yang datang angkut, yang elpiji ini bisa sampai Rp
100 ribu," tuturnya sembari memikul tabung gas elpiji bekas terbakar.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy