SALAM PAPUA (TIMIKA) - Ketua Majelis Dewan Hakim Musabaqah Khattil Qur’an, pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX tingkat Provinsi se-Tanah Papua, Hamzah mengungkapkan, tahun ini terlihat adanya peningkatan yang luar biasa dalam kualitas karya-karya peserta.

"Alhamdulillah, tahun ini saya melihat luar biasa peningkatan. Kualitas di naskah, mushaf, kontemporer, dan dekorasi itu sangat halus semuanya," ujarnya, Sabtu (29/6/2024).

Ia menjelaskan, partisipasi peserta pada tahun ini juga sangat meningkat pesat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Partisipan meningkat sekali tahun ini, luar biasa. Tahun lalu tidak sampai 20 peserta untuk 4 kategori. Tahun ini saya melihat dari semua golongan punya standar-standar bagus dari berbagai kabupaten dan kota," ungkapnya.

Optimisme juga disampaikan Hamzah terkait peluang di kejuaraan MTQ tingkat nasional nantinya.

"Untuk kejuaraan nasional, kita bisa optimis, tapi memang persaingannya ketat karena di sana ada pondok pesantren kaligrafi. Sehebat apapun anak-anak kita, kalau belum bersaing di pesantren-pesantren kaligrafi, agak-agak sulit. Tapi tahun kemarin, 2 tahun yang lalu, kita punya peserta dekorasi putra masuk urutan ke-17 kalau tidak salah," jelasnya.

Menurutnya, di Jawa ada pesantren kaligrafi yang khusus mengajarkan khat Al-Qur’an, termasuk 7 macam tulisan Al-Qur’an yaitu Naskhi, Tsuluts, Diwani, Jali Diwani, Riq'ah, Kufi, dan Farisi.

"Dalam 4 kategori ini semua diajarkan di situ dan setiap hari, siang dan malam, mereka bekerja, selain ilmu-ilmu lainnya, tapi spesialisasinya di khattil Qur’an," ungkapnya.

Pelaksanaan Musabaqah Khattil Quran sebagai salah satu cabang lomba pada ajang MusabaqahTilawatil Quran (MTQ) XXX tingkat Provinsi se-Tanah Papua telah sukses dilaksanakan, Rabu (26/06/2024).

Acara yang berlangsung dari jam 08.00 hingga jam 16.00 sore ini diikuti oleh 24 peserta, baik peserta lama maupun baru. Setelah itu, penilaian dilakukan hingga malam hari.

"Alhamdulillah, pelaksanaannya berjalan dengan baik, lancar, tidak ada kendala apapun," kata Hamzah.

Ia menambahkan, tahun ini tidak ada final untuk Khattil Quran karena masing-masing golongan, seperti naskah, hanya diikuti oleh 3 peserta putra dan 3 peserta putri.

"Khattil Quran ini ada 4 golongan: naskah dengan 6 peserta putra-putri, dekorasi dengan 6 peserta putra-putri, mushaf dengan 6 peserta, dan kontemporer dengan 6 peserta. Totalnya 24 peserta. Akhirnya kami tidak melaksanakan final, kami langsung menilai," tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi