SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Distrik Mimika Timur
Jauh, Yulius Katagame SE, MSi mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada
pengembangan dan pemerataan infrastruktur di lima kampung. Yakni Kampung
Amamapare, Ayuka, Omawita, Fanamo dan Ohotya melalui program Padat Karya tahun
2024 dengan besar anggaran Rp 5 miliar.
“Tahun 2023 kami mengelola anggaran Rp 2 miliar, program
hanya bisa kita lakukan di dua kampung yaitu Omawita dan Kampung Fanamo. Tahun
2024 dengan anggaran Rp 5 miliar, program bisa kita kerjakan di lima kampung
sekaligus,” ujarnya, saat ditemui salampapua.com, Kamis (13/6/2024).
Ia menjelaskan, program yang berjalan di tahun 2023 di
Kampung Omawita, yaitu pengecoran lapangan bermain sekolah SMP Negeri Omuga
seluas 60 x12 meter persegi dan kini perkerjaan tersebut telah rampung 100 persen. Selanjutnya pekerjaan
pengecoran jalan lingkungan yang menghubungkan TK dan SD Negeri Omuga sepanjang
120 x 2 meter.
Sementara itu, pekerjaan di Kampung Fanamo, yaitu, pembuatan
drainase sepanjang 175 x 2 meter.
"Program Padat Karya itu, sudah rampung di Tahun
anggaran 2023 dan masyarakat sangat senang. Karena dari awal proses program
dikerjakan, kita libatkan seluruh masyarakat, dengan maksud agar mereka juga
merasa memiliki fasilitas tersebut. Sehingga apa yang sudah dibangun, bisa
dijaga bersama," ungkap Yulius
Sementara pekerjaan padat karya yang dilaksanakan di tahun
2024 ini, untuk lima Kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, yaitu Kampung Ayuka
pada Mei 2024 yaitu pekerjaan pembangunan jalan masuk sekolah sepanjang 60 x 30
meter, sekaligus pekerjaan pemasangan gorong-gorong 4 x 2 meter tepatnya di
depan sekolah. Dan dua pekerjaan tersebut sudah selesai serta pemasangan 70
tiang lampu bersama pemasangan 140 balon lampu jalan l, untuk tiga kampung
yaitu berlokasi di Fanamo, Omawita dan Ohoytia.
Sedangkan pekerjaan padat karya di Kampung Amamapare, ialah
pembangunan lapangan bermain seluas 20 x 15 meter, dan pekerjaan tersebut masih
dalam tahap persiapan.
“Untuk Kampung Omawita, pekerjaan pengecoran lapangan
bermain untuk sekolah dan pembangunan parit sepanjang 100 meter, serta
pembuatan pengecoran jalan sepanjang 25 meter dari pelabuhan menuju gereja,”
jelasnya.
Lanjutnya, untuk kampung Fanamo pekerjaan meliputi renovasi gereja lama, konstruksi setengah
beton, dengan panjang 40x19 meter persegi. Rencananya gereja tersebut akan
dijadikan gedung serba guna sosial Katolik. Kemudian ada juga pekerjaan parit
175 meter dan pemasangan 70 tiang lampu penerangan jalan lingkungan.
"Kami juga pasang lampu jalan di dua kampung lainnya
sehingga total keseluruhan 70 lampu. Selain itu juga ada pembuatan MCK, untuk
dua Kampung Fanamo dan Omawita, masing-masing kampung mendapat enam MCK, maka
total yang dibangun sebanyak 12 MCK,” ucapnya.
Ia sangat berterimakasih kepada Bupati Mimika yang
memberikan anggaran Program Padat Karya ini. Menurutnya dengan adanya program
ini pemerataan infrastruktur di pedalaman dapat dilaksanakan.
"Kegiatan padat karya ini sangat berdampak pada
pemerataan infrastruktur, sehingga pembangunan bisa berjalan dari kampung ke
kota. Kita berharap juga ke depan, anggaran untuk padat karya bisa ditambah
lagi. Karena kegiatan ini, kita gunakan untuk membangun infrastruktur yang
tidak diakomodir dalam dana desa,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi