SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kapolres Nduga, AKBP
Vinsensius Jimmy Parapaga menyebutkan, bahwa upaya perdamaian antar dua
kelompok warga yang bertikai di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua
Pegunungan terus dilakukan.
Upaya perdamaian antar dua kelompok yang saling serang
menggunakan senjata tajam (Sajam), 2 Juli 2024 bukan hanya dilakukan aparat
TNI-Polri, tetapi melibatkan pemerintah, tokoh gereja Majelis Rakyat Papua
(MRP) Papua Pegunungan, DPRD Nduga, dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA).
"Hari ini, aktivitas masyarakat kembali normal. Upaya
perdamaian perang saudara antar kedua kelompok masih dilakukan melalui
Pemerintah dalam hal ini PJ Bupati Nduga, Aparat Keamanan dibantu Tokoh Gereja,
MRP Pegunungan,DPR dan LMA," tutur AKBP Vinsensius saat dikonfirmasi
Salampapua.com, Rabu (3/7/2024).
Sebelumnya, dalam pertikaian dua kelompok warna tersebut
menewaskan dua warga non Papua, yaitu Pdt Melianus Weni Gerimu (63) asal Alor,
Nusa Tenggara Timur, Abraham Runga (51) asal Toraja serta Sulawesi Selatan, dan
Durik Poknangge (25) yang merupakan warga asli Kabupaten Nduga.
Jenazah almarhum Pendeta Melianus dan Abraham telah
diterbangkan ke Kabupaten Mimika, selanjutnya akan dipulangkan ke kampung
halaman masing-masing untuk dimakamkan. Sedangkan, jenazah almarhum Durik
Poknangge telah dikremasi pihak keluarga di Nduga.
"Siang tadi jenazah almarhum Pendeta Melianus dan
Abraham sudah tiba di Timika. Jenazah Durik Poknangge sudah dikremasi hari
ini," tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi