SALAM PAPUA (TIMIKA) - Ketua Perkumpulan Lembaga
Musyawarah Adat Suku Amungme (Perkumpulan Lemasa), Stingal Johnny Beanal mengimbau
masyarakat yang bekerja sebagai pendulang di area Objek Vital Nasional
(Obvitnas), agar stop membawa anak dan istri ke lokasi pendulangan.
Stingal Johnny Beanal mengatakan, semua stakholder di Mimika
dari Pemerintah Kabupaten Mimika dan juga pihak PT Freeport serta Tokoh
Masyarakat, telah melakukan pertemuan beberapa waktu lalu untuk membahas
pendulang bagi ibu dan anak. Pasalnya anak akan mengikuti orangtuanya saat
mendulang, sehingga hal ini sangat menjadi atensi bagi semua stakholder di
Mimika.
“Saat pertemuan kita sudah membahas terkait pentingnya
anak-anak usia pelajar yang harusnya, memiliki kesempatan untuk mendapatkan
pembelajaran namun harus tertunda, karena ikut orang tua melakukan aktivitas
dulang,” ujarnya saat melakukan jumpa pers di Cafe Amungme Gold, Senin
(30/9/2024).
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan survei langsung di lapangan,
dan hasil dari survei tersebut ia mendapati Obvitnas tersebut di Mile 38, Mile
50 dan Mile 74 telah memiliki aktivitas sama seperti aktivitas di Kota.
Di mana Obvitnas tersebut telah dibangun gereja, tempat
bermain biliar bahkan adanya aktivitas ekonomi yang lancar dan data dari PTFI,
terdapat 5.000 lebih warga yang terdiri dari 40 persen 5 Suku dan 60 persen
merupakan masyarakat nusantara.
“PTFI sangat sayang dengan masyarakat, mau melarang tempat
tersebut merupakan mata pencarian mereka, tidak melarang kasihan anak-anak dan
ibu yang ikut mencari di sana,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya sangat mendukung PTFI dan Pemkab
Mimika dalam larangan ibu dan anak-anak ikut beraktivitas di wilayah Obvitnas.
“Saya berharap larangan ini dapat menjadi atensi, sehingga
hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dan anak-anak mendapatkan
haknya, yaitu pendidikan,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi