SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pemain-pemain sepakbola setiap Sekolah Sepakbola (SSB) di Timika, yang mengikuti Turnamen Waanal Brothers Football Club (WBFC) Cup U-16 tentunya patut berbangga, karena kualitas permainan mereka dinilai oleh Tim Talent Scouting dan kemudian dipilih untuk bergabung ke Akademi WBFC yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Tim Talent Scouting secara serius mulai melihat dan menilai pemain-pemain dari tiap SSB yang bertanding, sejak kick off turnamen ini pada 17 Februari 2025 di Lapangan Sepakbola Brigif 20/IJK/3 Kostrad, kilometer 14 Timika.
Hingga saat ini, WBFC Cup U-16 terus bergulir. Dari 14 SSB tamu, hampir semuanya telah bertanding menyuguhkan pola, taktik dan kepiawaian dalam bermain sepakbola dan tentunya selalu dipantau oleh mata Tim Talent Scouting (tim pencarian bakat).
Presiden Club WBFC, Ray Manurung menyatakan bahwa, Tim Talent Scouting berjumlah 10 orang, yang dikepalai oleh Coach Sahala Saragih, Coach Aples Tecuari dan Coach Rochy Putiray.
Yang dilihat sambungnya, tidak hanya pemain-pemain pada tim yang menang, akan tetapi juga pada tim yang kalah, karena yang dinilai ialah bagimana setiap pemain bisa bermain dengan semangat, konsep, teknik dan kekompakan.
Hingga hari ketiga pelaksanaan WBFC Cup U-16 menurut Ray, Tim Talent Scouting telah kantongi beberapa nama pemain yang dinilai bermain bagus.
"Minimalnya Tim Talent Scouting kumpulkan nama-nama pemain pada pertandingan keempat, tapi untuk saat ini sudah ada beberapa yang dikantongi," ucapnya.
Meski demikian disampaikan, bahwa hampir di semua SSB yang telah bertanding memiliki pemain-pemain yang masuk dalam catatan Tim Talent Scouting.
"Selain melalui talent scouting ini, kami pun berharap supaya banyak anak-anak Timika yang punya semangat untuk bergabung ke Akademi WBFC di Bandung," katanya.
Bergabung ke Akademi WBFC tentunya bisa lebih fokus mengembangkan bakat, karena bukan hanya, anak-anak Akademi WBFC juga selalu mengikuti turnamen dan liga.
"Di Bandung banyak liga yang akan selalu diikuti, sehingga bukan hanya sekedar latihan, karena kalau latihan tanpa bertanding itu tentunya bisa patahkan semangat anak-anak," katanya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi