SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mimika, dr. Leonard Pardede mengatakan bahwa kanker serviks atau dikenal dengan kanker leher rahim merupakan penyakit yang menjadi ancaman bagi wanita.

Dia mengungkapkan, kanker serviks ini berkembang di leher rahim wanita (pintu masuk rahim dari vagina). Hampir semua kasus kanker serviks atau lebih dari 95% disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) resiko tinggi.

“HPV adalah nama kelompok virus yang sangat umum, biasanya menginfeksi kulit atau mukosa. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual termasuk melalui kontak kulit genital,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

Lanjut dr Leo, ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ini yakni hubungan seksual di usia muda atau melakukan hubungan intim di bawah usia 20 tahun, yang meningkatkan resiko karena leher rahim belum matang sempurna.

Berganti-ganti pasangan juga menjadi faktor lainnya, dimana perilaku seksual dengan banyak pasangan mempermudah penularan HPV.

“Kemudian merokok juga bisa memicu karena ada kandungan karsinogenik dalam rokok seperti nikotin, memperburuk kondisi kesehatan serviks dan kebersihan menjaga area intim,” jelasnya.

Ia menegaskan, untuk mencegah kanker serviks tersebut adalah melakukan vaksin HPV, dimana vaksin ini telah tersedia di Puskesmas untuk anak perempuan sebagai langkah proteksi dini. Kemudian setia pada satu pasangan, menghindari pergantian pasangan seksual mengurangi risiko infeksi HPV. Melakukan deteksi dini dengan PAP Smear, dimana wanita yang sudah menikah disarankan melakukan pemeriksaan setahun sekali.

“Hindari penggunaan pewangi, pelicin, atau bahan kimia di area intim. Kunci utama pencegahan kanker serviks adalah kesadaran akan kesehatan reproduksi, setia pada pasangan dan deteksi dini. Semua penyakit hanya diri sendiri yang bisa menjaga,” tegasnya.

Dia berharap dengan edukasi dan tindakan preventif, diharapkan angka kejadian kanker serviks di Mimika dapat ditekan, sehingga wanita Mimika dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.

“Dengan edukasi dan kesadaran kesehatan para wanita dapat hidup lebih sehat dan berkualitas,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy