SALAM PAPUA (TIMIKA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro(YPMAK) sebagai pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat terkait Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi, yang digelar di kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari, Jumat (25/4/2025).

Dalam rilis yang diterima salampapua.com, disebutkan bahwa penandatanganan kesepakatan bersama ini dilakukan Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka dengan Asisten 1 Bidang Pemerintahan Provinsi Papua Barat Syors A. O. Marini, yang disaksikan oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjelaskan, pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua menjadi komitmen semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi, pihak swasta serta masyarakat adat di daerah setempat.

“Kolaborasi ini penting dilakukan, salah satunya untuk melaksanakan pembangunan yang memiliki visi tanah Papua damai, berkelanjutan, lestari, dan bermartabat,” ujar Dominggus.

Sementara Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka mengatakan bahwa penandatanganan kesepakatan bersama tersebut penting dilakukan untuk keberlanjutan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Papua.

“Kami berharap kerja sama ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Leonardus.

Menurut Leo, penandatanganan ini adalah sebuah langkah baru untuk menghasilkan SDM Papua Unggul, ekonomi yang mumpuni, dan kesehatan masyarakat yang baik.

"Harapannya ini bisa menjadi penggerak untuk kerja sama lintas provinsi dan lintas kabupaten supaya ada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Papua," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Presdir PTFI Tony Wenas menyambut baik kerja sama antara YPMAK dengan Pemprov Papua Barat.

"PTFI terus berkomitmen kuat dalam pemberdayaan masyarakat, terutama Papua, melalui berbagai investasi sosial yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, hingga budaya dan olahraga. Praktik pertambangan berkelanjutan yang PTFI jalankan beriringan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat sekitar area operasi perusahaan,” ujar Tony.

Diketahui, di dalam area kerja, PTFI bersama YPMAK dan para mitra telah melaksanakan berbagai program investasi sosial untuk masyarakat.

Pada tahun 2024, PTFI telah mengalokasikan 36% dari total investasi sosial sebesar 138,6 juta dolar AS untuk program-program pendidikan. Di antaranya program beasiswa, sekolah berpola asrama, dan mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Total alokasi investasi sosial PTFI hingga 2024 sebesar USD 2,3 Miliar.

Editor: Jimmy