SALAM PAPUA (TIMIKA)- Alergi kulit pada anak bisa muncul
dalam berbagai bentuk, mulai dari ruam kemerahan, gatal, sampai kulit kering
dan mengelupas. Kondisi ini tentu membuat orang tua khawatir. Meski begitu,
alergi kulit sebenarnya cukup umum dan bisa diatasi dengan baik asalkan
penyebabnya dikenali sejak awal.
Alergi kulit pada anak terjadi ketika sistem kekebalan
tubuhnya bereaksi terhadap zat asing yang normalnya tidak berbahaya, tetapi
dianggap sebagai ancaman oleh tubuh. Reaksi ini dapat menimbulkan beragam
gejala di kulit anak, seperti ruam, gatal-gatal, bahkan luka di kulit anak.
Alergi kulit pada anak dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai
dari udara yang dihirup oleh anak, serta makanan, minuman, atau obat yang
dikonsumsi oleh anak. Zat pemicu tersebut disebut sebagai alergen. Selain itu,
paparan bahan atau zat tertentu pada anak juga dapat memicu kambuhnya alergi,
Bun.
Jenis Alergi Kulit pada Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, reaksi alergi
kulit bisa timbul jika anak terpapar zat pemicu alergi. Berikut ini adalah
berbagai jenis alergi kulit yang umum terjadi pada anak:
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi merupakan jenis alergi kulit yang
timbul setelah kulit anak mengalami kontak langsung dengan alergen, misalnya
debu, deterjen, sabun mandi, losion, parfum, lateks, atau perhiasan berbahan
logam tertentu.
Dermatitis kontak alergi ditandai dengan munculnya ruam
kulit, bengkak, dan gatal pada area kulit yang terpapar alergen. Selain itu,
gejala dermatitis kontak alergi juga dapat menyebabkan kulit Si Kecil menjadi
kering dan bersisik.
Biduran
Biduran merupakan salah satu jenis alergi kulit pada anak
yang dapat dipicu oleh banyak faktor, mulai dari gigitan serangga, bahan
lateks, air liur atau bulu hewan, infeksi virus, obat antibiotik, hingga
makanan atau minuman seperti susu, telur, kacang, atau seafood.
Biduran dapat ditandai dengan munculnya bentol merah yang
terasa gatal di beberapa bagian tubuh. Bentol merah ini dapat muncul secara
tiba-tiba dan mereda dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam. Namun,
bentol merah juga bisa timbul perlahan dan menetap selama beberapa hari atau
bahkan berminggu-minggu di kulit Si Kecil.
Eksim
Eksim atau dermatitis atopik merupakan reaksi peradangan
pada kulit yang ditandai dengan munculnya ruam kulit yang makin gatal bila
digaruk, kulit kering, dan penebalan kulit. Penebalan ini terbentuk secara
bertahap akibat kulit sering digaruk. Menggaruk kulit terus-menerus juga dapat
menimbulkan bekas luka pada anak
Eksim umumnya dialami oleh anak-anak berusia 1–5 tahun.
Reaksi alergi kulit pada anak yang mengalami eksim sering muncul di pipi,
bagian belakang leher, punggung, dada, dan perut.
Sama seperti reaksi alergi kulit pada anak lainnya, eksim
juga dapat dipicu oleh udara kering, keringat, sabun, dan detergen. Selain itu,
konsumsi makanan tertentu, seperti telur, kacang, susu sapi, gandum, dan
seafood.
Itulah beberapa jenis alergi kulit pada anak yang umum
terjadi. Jika Si Kecil sering mengalami ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan
pada kulit setelah menghirup, menyentuh, atau mengonsumsi suatu zat yang diduga
alergen, sebisa mungkin segera bawa Si Kecil menjauh dari alergen tersebut ya,
Bun.
Setelah itu, konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter untuk
mengetahui penanganan pertama alergi kulit di rumah. Selanjutnya, periksakan
anak ke dokter di rumah sakit terdekat untuk mengetahui jenis dan pemicu alergi
kulit pada anak. Umumnya, dokter akan menganjurkan pemeriksaan tes alergi.
Setelah jenis alergi sudah terdeteksi, dokter juga akan
memberitahukan cara untuk mencegah kambuhnya alergi pada Si Kecil dan cara
menanganinya jika sewaktu-waktu alergi kambuh kembali, Bun.
Bunda juga harus segera membawa Si Kecil ke instalasi gawat
darurat jika alergi kulit pada anak disertai gejala lain, seperti sesak napas
dan bengkak pada lidah serta tenggorokan. (Alodokter)
Editor: Sianturi