SALAM PAPUA (MULIA) - Gubernur Papua Tengah Meki
Fritz Nawipa bersama Wakil Gubernur Deinas Geley menghadiri langsung acara
ritual perdamaian Belah Kayu Doli di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (12/5/2025).
Dalam rilis yang diterima salampapua.com, ritual perdamaian
khas Suku Lani yang digelar di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya ini bertujuan untuk
mendamaikan konflik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sejak November 2024
dengan menghadirkan kedua kubu yang bertikai yakni Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Puncak Jaya Nomor Urut 1 Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Pasangan Nomor
Urut 2 Miren Kogoya-Mendi Wonorengga.
Sebeluam ritual Belah Kayu Doli digelar, masing-masing kubu
membacakan pernyataan sikap dan bersama Gubernur Meki Nawipa menandatangani
naskah perdamaian.
“Acara perdamaian kita gelar supaya semua kita bisa tidur
tenang. Sekolah bisa jalan, toko bisa buka, gereja bisa buka, dan semua kembali
beraktivitas untuk bangun negeri kita ini, negeri sucinya Tanah Papua. Kita
sama-sama tanda tangan sebagai tanda bahwa kita bersatu di negeri ini untuk
bangun Puncak Jaya bersama-sama,” ujar Meki Nawipa.
Menurut Meki, proses politik sudah selesai. Untuk itu tak
ada lagi perang dan pertikaian politik pasca digelarnya ritual adat perdamaian
Belah Kayu Doli ini. Sebab suatu daerah tak akan bisa maju jika terus terjadi
konflik dan perang.
“Orang Puncak Jaya ingat baik-baik, hanya orang sekolah baru
bisa menjadi pemimpin di atas tanah ini. Mulai besok anak sekolah, yang ikut
perang kembali ke sekolah dan belajar. Mulai besok gereja yang tutup kita buka
kembali. Mulai besok kebun yang rumputnya naik kita kembali dan berkebun,” ungkapnya.
Gubernur pertama di Provinsi Papua Tengah ini juga
menegaskan komitmennya bersama Wagub Deinas Geley untuk sama-sama membangun
kembali Puncak Jaya pasca konflik. Dia mengaku telah membicarakan hal tersebut
dengan Bupati Puncak Jaya terpilih Yuni Wonda.
“Bakar satu hari, tapi bangun itu bisa dua puluh sampai tiga
puluh tahun. Jadi ke depan kita berharap masyarakat tidak usah lagi perang. Ada
masalah kita bicara baik-baik, karena kita punya budaya itu duduk sama-sama
lalu bicara,” katanya.
Diketahui acara tersebut juga dihadiri Ketua DPR Provinsi Papua
Tengah Delius Tabuni, Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare, Komandan
Korem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Richard Pelamonia, Kapolres Puncak Jaya
AKBP Achmad Fauzan, Penjabat Bupati Puncak Jaya Yopy Murib, dan Komandan
Distrik Militer 1714/Puncak Jaya Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma.
Editor: Jimmy