SALAM PAPUA (TIMIKA) – Tokoh masyarakat Amungme, Agus
Anggaibak, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) untuk melakukan audit terhadap pengelolaan anggaran negara, mulai
dari tingkat kampung hingga kota di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Desakan ini disampaikan Agus berdasarkan banyaknya keluhan
masyarakat dari berbagai kampung yang mengaku tidak merasakan hasil nyata dari
pembangunan yang seharusnya didanai anggaran negara.
“Pemeriksaan oleh BPK dan KPK itu harus dimulai dari kampung
ke kota. Di Timika ini sangat banyak indikasi korupsi, karena memang tidak ada
bukti pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Agus, Jumat
(20/6/2025).
Ia mengungkapkan, salah satu indikasi penyalahgunaan
anggaran terlihat dari pola hidup sejumlah kepala kampung, khususnya dari
wilayah pesisir dan pegunungan, yang justru lebih banyak menetap di kota
setelah menerima dana kampung.
“Setelah anggaran disalurkan, banyak kepala kampung yang 90
persen waktunya habiskan di kota. Kalau seperti ini, apakah laporan mereka bisa
dipercaya? Sangat mungkin laporannya fiktif,” tegas Agus.
Agus juga menyampaikan apresiasinya atas upaya penegakan
hukum terhadap kasus-kasus korupsi yang selama ini telah diungkap di Mimika.
Namun menurutnya, penanganan yang lebih strategis adalah dengan memulai audit
langsung dari akar, yakni dari kampung-kampung dan distrik.
“Beberapa hari terakhir kita lihat ada penetapan tersangka
kasus korupsi. Itu bagus, tapi akan lebih baik jika audit menyeluruh juga
dilakukan di tingkat kampung dan distrik,” tambahnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi