SALAM PAPUA (NABIRE) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan
Hindayana menggelar rapat koordinasi (Rakor) Badan Gizi Nasional di lingkungan
Pemerintah Provinsi Papua Tengah, yang berlangsung di Aula Guest House Nabire, Senin
(11/8/2025).
Rakor ini merupakan bagian dari kunjungan kerjanya (Kunker)
ke Provinsi Papua Tengah sekaligus memantau dan melaporkan pelaksanaan program
Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan mengungkapkan, pangan lokal dianggap sebagai pilihan
utama dalam melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan
oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dia meminta pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan
kualitas gizi masyarakat, khususnya melalui program MBG termasuk satuan
pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang tepat sehingga penerima manfaat bisa tepat
sasaran.
"Mohon bantuannya agar program ini bisa selesai dengan
cepat dan kami menargetkan bangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi bisa
selesai di akhir Oktober 2025, sehingga Desember awal para penerima manfaat
bisa menerimanya," kata Didin.
Ia juga menambahkan, para pengelola SPPG yang bertugas nanti
khususnya di Papua Tengah diharapkan merupakan warga lokal. Ia berharap program
tersebut juga dapat meningkatkan produktivitas wilayah.
"Karena kami ingin membuat menu yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal. Kami ingin melalui program ini, ada peternak, petani
ataupun nelayan lokal bisa berkembang," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Tengah Deinas Geley
menyebutkan Pemprov Papua Tengah sangat mendukung program prioritas Presiden
Republik Indonesia melalui beberapa langkah strategis.
"Kami terus berkomiten dan mengajak seluruh Bupati
untuk menjadikan penanganan gizi sebagai prioritas utama. Kita akan optimalkan
anggaran serta melibatkan masyarakat lokal," kata Deinas.
Menurut Deinas, masalah gizi masih menjadi tantangan besar
di Provinsi Papua Tengah. Oleh sebab itu, Rakor tersebut menjadi momentum yang
sangat krusial.
"Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menyatukan
langkah, selaraskan dan memperkuat kolaborasi," tuturnya.
Dalam upaya mendukung program prioritas Presiden Republik
Indonesia, lanjut Dia, Pemprov Papua Tengah telah mengambil langkah strategis,
di antaranya telah menunjuk salah satu pejabat eselon II untuk menangani
program prioritas Presiden ini.
"Kami juga telah membentuk kelompok kerja makan bergizi
gratis yang diketuai langsung Sekretaris Daerah. Melakukan koordinasi insentif
dengan kepala BGN Regional Papua Tengah untuk mempercepat penambahan titik
dapur sehat," ungkapnya.
Mantan Wakil Bupati Puncak Jaya ini mengatakan, pihaknya
telah menyiapkan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program tersebut,
dan melakukan pemetaan lokasi sekolah sebagai dasar pertimbangan penetapan
lokasi dapur sehat.
"Perkembangan MBG setiap kabupaten se-wilayah Papua
Tengah, misalnya di Mimika sudah mencapai 98 persen, namun Dinas Pendidikan
belum menetapkan penerima manfaat," ucapnya.
Kabupaten Nabire, lanjut dia, SPPG sudah tersedia tetapi
belum ada mitra yang lolos verifikasi dan validasi. Sementara Paniai, Intan
Jaya dan Dogiyai, baik SPPG maupun mitra belum tersedia, sehingga belum ada
kemajuan dalam pelaksanaan program MBG. Sedangkan di Puncak sudah berjalan
selama dua hari namun terhenti lantaran adanya penolakan dari pihak sekolah.
Kalau di Deiyai sudah ada SPPG tapi belum ada mitra yang mengajukan permohonan.
"Untuk itu saya mengajak kepada seluruh Bupati se-Papua
Tengah agar berkomitmen penuh dan menjadi masalah gizi sebagai prioritas
utama," tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya sangat mengoptimalkan anggaran, melibatkan
masyarakat, serta mendorong inovasi lokal untuk menemukan solusi yang tepat dan
berkelanjutan. Sebab penanganan gizi ini tidak bisa diselesaikan oleh satu atau
dua pihak, melainkan memerlukan peran aktif dari berbagai elemen.
Editor: Jimmy