SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pagi menjelang siang di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Jumat (8/8/2025), saat semua hadir di dalam sebuah ruang pertemuan menyambut kedatangan Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley.

Bupati dan Wakil Bupati Puncak, Forkopimda Papua Tengah, Forkopimda Kabupaten Puncak, dan tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Puncak, ada di dalam ruangan itu.

Suasana pun menjadi begitu khusyuk dan puluhan pasang mata tertuju kepada Meki Nawipa, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Papua Tengah itu tengah berbicara. Ada harapan untuk masa depan di sana.

Teriknya panas matahari yang menyelimuti ruangan itu turut memberi kesan, terang telah datang di Ilaga, terang sudah ada di Kabupaten Puncak, terang menjadi sebuah keniscayaan di Provinsi Papua Tengah.

Sontak suasana di ruangan itu menjadi semakin syahdu saat mendengar suara Meki Nawipa bergetar seraya menahan tangis ketika mengatakan “Hanya orang sekolah yang bisa bangun kita punya negeri. Tidak ada cara lain.”

“Hanya orang sekolah yang bisa bangun kita punya negeri.” Kembali Meki tegaskan dengan nada suara dan tempo pengucapan yang lebih pelan.

“Hanya orang sekolah yang bisa membuat orang menjadi Bupati. Hanya orang sekolah yang bisa membuat orang menjadi anggota DPR dan menjadi pejabat. Tidak ada cara lain,” ungkapnya sekali lagi namun dengan suara yang lebih lantang.

Lorong Gelap Sektor Pendidikan di Provinsi Papua Tengah

Suara bergetar Meki Nawipa saat berbicara tentang pendidikan di Papua Tengah itu ternyata bukan tanpa dasar.

Suara bergetar Meki Nawipa sembari menembus masuk dan menggetarkan lorong-lorong gelap sektor pendidikan di Provinsi Papua Tengah.

Mari melihat sejenak kondisi pendidikan di Provinsi Papua Tengah saat ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, di mana Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas di Provinsi Papua Tengah pada tahun 2024 mencapai 6,12 tahun. Artinya, rata-rata penduduk berumur 25 tahun ke atas menyelesaikan pendidikannya hanya sampai kelas VI SD. Di samping itu, Harapan Lama Sekolah  (HLS) di Provinsi Papua Tengah tahun 2024 mencapai 9,63 tahun. Ini berarti anak berusia 7 tahun pada 2023 hanya mampu bersekolah selama 9,63 tahun atau hanya sampai di kelas VII SMP.

Data tersebut makin miris jika dihadapkan dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Provinsi Papua Tengah. Dimana berdasarkan data BPS Papua, APS Papua Tengah tahun 2024 untuk penduduk berumur 7-12 Tahun mencapai 77,92 persen, penduduk berumur 13-15 Tahun mencapai 68,42 persen, dan bahkan untuk penduduk berumur 16-18 Tahun hanya mencapai 47,65 persen.

Melalui data HLS dan APS di atas, tidak heran jika tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Papua Tengah pada bulan Agustus 2024 berdasarkan data BPS Papua adalah 2,75 persen dari populasi penduduk Papua Tengah 1.472.910 jiwa atau sebesar 40.505 jiwa di pertengahan tahun 2024 tersebut.

Ketidakmampuan ekonomi dan budaya pendidikan yang masih lemah menjadi faktor penyebab fakta pendidikan di atas.

Terobosan Program Pendidikan Meki Nawipa-Deinas Geley Menuju Papua Tengah Terang

Dari data dan fakta di atas, maka program-program pendidikan Gubernur Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley dalam kepemimpinannya di Provinsi Papua Tengah Periode 2025-2030 ini menjadi solusi yang sangat tepat dan sebagai langkah pasti menerobos lorong-lorong gelap sektor pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia yang seutuhnya demi penguatan generasi menuju Papua Tengah Terang.

Program-program itu sekaligus menjadi langkah searah dalam menjawab tantangan bonus demografi Indonesia di bidang pendidikan, memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), serta sebagai perwujudan program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tertuang secara rinci dalam UU RI Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045.

Kembali ke situasi di dalam ruang pertemuan di Ilaga...

Suasana di ruangan itu menjadi cair kembali saat Meki Nawipa membeberkan program unggulannya di sektor pendidikan bersama Wakil Gubernur Deinas Geley, salah satunya adalah Sekolah Gratis.

Meki berujar bahwa beberapa langkah pertama untuk sektor pendidikan di awal pemerintahannya pada tahun 2025 ini di antaranya Pemerintah Provinsi akan mendukung penuh untuk SMA dan SMK di Provinsi Papua Tengah dengan SPP gratis.

Ungkapan Meki ini pun langsung disambut tepuk tangan oleh semua yang hadir di dalam ruangan tersebut.

Tentu di balik semua tepuk tangan itu, ada harapan baru bahwa permasalahan ekonomi masyarakat tidak lagi menjadi halangan dan penghambat anak-anak di Papua Tengah untuk melanjutkan pendidikannya.

Tidak hanya itu, Meki Nawipa kemudian melanjutkan dengan program pendidikan lainnya yakni Sekolah Sepanjang Hari (SSH).

“Kita akan dorong satu sekolah di sini, yakni Sekolah Sepanjang Hari, yang biayanya langsung dari Pemerintah Provinsi. Gereja dan mama-mama yang masak untuk memberi makan kepada anak-anak di sekolah itu. Nanti satu di Distrik Ilaga, satu di Distrik Sinak dan satu di Distrik Dervos,” ujar Meki yang kembali disambut dengan gegap gempita melalui tepuk tangan semua yang hadir di ruangan itu.

Program SSH ini menjadi langkah pasti dalam membangun budaya pendidikan di Provinsi Papua Tengah.

Pemimpin yang Punya Mata dan Hati Untuk Masa Depan Pendidikan

Di situasi berbeda, di hari yang sama, di Ilaga, saat Gubernur Meki Nawipa berkesempatan menjumpai mama-mama dan anak-anak Papua di daerah tersebut.

Tampak tatapan begitu mendalam, rasa haru dibalut kegembiraan, namun penuh harapan terpancar dari wajah mama-mama dan anak-anak Papua saat bertemu langsung dengan Gubernur pertama di Provinsi Papua Tengah ini.

Bahkan ada seorang mama dan seorang anak Papua yang berbalut lumpur di sekujur tubuhnya, tanpa rasa malu, langsung memeluk Gubernur Meki Nawipa.

Ada pula momentum ketika seorang anak kecil Papua yang juga berbalutkan lumpur di sekujur tubuhnya dengan tatapan kosong menatap Gubernur Meki Nawipa yang mengulurkan tangannya kepada anak kecil polos itu.

Ternyata pengalaman ini tidak berlalu begitu saja. Ada kesan mendalam dan membekas di hati Gubernur Meki Nawipa. Ini terungkap melalui status whatsapp miliknya yang membagikan foto-foto saat bertemu dengan mama-mama dan anak-anak tersebut.

Di salah satu foto dalam status whatsapp tersebut saat dirinya mengulurkan tangan kepada seorang anak kecil Papua di Ilaga, Meki menuliskan “Badai ini akan selesai kawan... dan pastikan bisa sekolah” disertai dengan emoticon wajah menangis.

Sungguh, terungkap gambar profil seorang pemimpin yang punya mata dan hati untuk pendidikan bagi masa depan generasi di Provinsi Papua Tengah.

Semoga melalui kepemimpinan Gubernur Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley, visi Menuju Papua Tengah Terang itu dapat benar-benar terwujud, salah satunya di bidang pendidikan, demi membentuk generasi yang mampu menggapai masa depan dan meraih kesuksesan serta siap bersaing di bumi Nusantara ini. Salam!

Penulis/Editor: Jimmy R