SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dinas Perikanan Kabupaten Mimika memperkenalkan teknologi bioflok serta penanganan hama dan penyakit ikan air tawar kepada puluhan pembudidaya ikan di Timika. Sosialisasi berlangsung di Hotel Horison Diana, Selasa (16/9/2025).

Bioflok merupakan teknologi budidaya perikanan yang memanfaatkan koloni mikroorganisme (bakteri, alga, jamur, dan lainnya) untuk mengubah limbah organik menjadi gumpalan bergizi (flok). Flok ini dapat menjadi pakan tambahan bagi ikan sekaligus menjaga kualitas air, sehingga menekan biaya pakan dan meningkatkan produktivitas.

“Ada 40 pembudidaya yang hadir dalam kegiatan ini. Harapan kami semuanya bisa mendengarkan materi dengan baik,” ujar Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya, Neti Rera.

Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat, dan Jakarta. Materi yang diberikan tidak hanya soal bioflok, tetapi juga strategi pencegahan hama dan penyakit. Setiap pembudidaya didorong agar kreatif mengelola pakan alternatif untuk mengurangi beban biaya serta mengantisipasi kelangkaan pasokan dari luar daerah.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Frans Kambu, menekankan bahwa potensi perikanan budidaya di Mimika sangat besar, namun tantangan serangan hama dan penyakit harus diwaspadai.

“Karena itu pembudidaya perlu serius mengikuti materi ini. Teknologi bioflok mampu meningkatkan hasil, menekan biaya pakan, sekaligus ramah lingkungan,” jelas Frans.

Ia menegaskan, Pemkab Mimika berkomitmen mendukung sektor perikanan melalui peningkatan SDM, penyediaan sarana-prasarana, dan pembinaan berkelanjutan.

“Terima kasih kepada Dinas Perikanan dan narasumber yang telah menghadirkan sosialisasi ini sebagai langkah nyata memajukan perikanan di Mimika,” tutup Frans.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi