SALAM PAPUA (TIMIKA) – Tim penyelamat PT Freeport Indonesia
(PTFI) terus bekerja tanpa henti membuka akses menuju lokasi keberadaan tujuh
karyawan yang terjebak reruntuhan material basah pada Senin, 8 September 2025,
sekitar pukul 22.00 WIT.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan alat berat
berteknologi kendali jarak jauh (remote loader), bor, serta drone. Meski
demikian, upaya tersebut dihadapkan pada tantangan besar dan risiko keselamatan
tinggi.
Tantangan terbesar berasal dari volume material basah dalam
jumlah sangat besar dan masih aktif bergerak. Kondisi ini jauh lebih masif
dibanding peristiwa sebelumnya sehingga membuat operasi penyelamatan
berlangsung kompleks, penuh risiko, dan membutuhkan waktu tambahan.
“Kami menyadari bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan
dan tidak mudah. Namun demikian, kami tidak akan menyerah dan akan terus
mengerahkan segala daya upaya,” ujar Vice President Corporate Communications
PTFI, Katri Krisnati, dalam rilis yang diterima Salampapua.com, Jumat
(19/9/2025).
Ia juga memohon doa dari seluruh pihak agar operasi
penyelamatan berjalan lancar serta seluruh tim yang bertugas tetap selamat.
“Mohon doa untuk kelancaran operasi penyelamatan serta
keselamatan tim yang bertugas di lapangan,” tambahnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi