SALAM PAPUA (TIMIKA)- Ingus berwarna hijau kerap membuat khawatir, apalagi jika muncul saat pilek atau flu. Perubahan warna ingus bisa menjadi petunjuk tentang kondisi kesehatan hidung dan saluran napas Anda, sehingga penting untuk memahami penyebab dan cara menanganinya.

Ingus atau lendir hidung sebenarnya berperan penting untuk melindungi saluran pernapasan dari debu, kotoran, dan kuman. Saat tubuh mengalami infeksi atau iritasi, warna ingus dapat berubah, termasuk menjadi hijau.

Banyak orang mengira ingus berwarna hijau pasti menandakan infeksi bakteri berat, padahal faktanya tidak selalu demikian. Ingus berwarna hijau menandakan tubuh sedang melawan infeksi dengan bantuan sel imun.

Berbagai Penyebab Ingus Berwarna Hijau

Berikut ini adalah beberapa penyebab ingus berwarna hijau yang umum terjadi:

1. Infeksi virus saluran napas atas

Infeksi virus, seperti flu atau pilek biasa, adalah penyebab paling sering dari ingus berwarna hijau. Saat tubuh melawan virus, sistem imun memproduksi banyak sel darah putih (neutrofil). Ketika sel-sel ini menumpuk di lendir hidung dan mulai rusak, mereka melepaskan enzim yang membuat ingus menjadi kehijauan.

Contohnya, saat seseorang terserang pilek, awalnya ingus mungkin bening, lalu menjadi kuning atau hijau seiring waktu. Kondisi ini sering terjadi pada musim hujan atau saat banyak anggota keluarga mengalami flu.

2. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri di saluran napas atas, misalnya pada sinus, juga dapat menyebabkan ingus berwarna hijau dan cenderung lebih kental dari biasanya. Pada infeksi bakteri, selain perubahan warna, sering kali muncul gejala lain, seperti demam tinggi, nyeri pada area wajah atau dahi, dan ingus yang berbau tidak sedap.

Seseorang yang pilek selama lebih dari seminggu dan keluhannya tidak membaik atau malah memburuk, bisa jadi mengalami infeksi bakteri sekunder.

3. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus yang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Jika lendir di sinus terperangkap dan mengalami infeksi, ingus dapat berubah warna menjadi kuning pekat atau hijau. Keluhan ini biasanya disertai rasa penuh atau nyeri di sekitar hidung, pipi, atau dahi.

Pada beberapa kasus, sinusitis juga menyebabkan bau napas tidak sedap, batuk berdahak, atau nyeri kepala yang memburuk saat membungkuk.

4. Alergi

Reaksi alergi yang berat dan berlangsung lama bisa menyebabkan hidung terus-menerus memproduksi lendir, meski perubahan warna menjadi hijau lebih jarang terjadi. Ingus akibat alergi cenderung bening atau sedikit kekuningan.

Namun, jika alergi menyebabkan iritasi parah dan terjadi infeksi sekunder, ingus dapat berubah menjadi hijau. Contohnya, seseorang yang punya alergi debu atau tungau, saat kambuh, awalnya mengalami pilek bening, lalu berkembang menjadi warna hijau jika terjadi infeksi tambahan.

5. Paparan polusi atau iritan lingkungan

Asap rokok, debu, polusi udara, atau bahan kimia tertentu bisa mengiritasi saluran napas sehingga tubuh memproduksi lebih banyak lendir. Bila iritasi terus terjadi, lendir bisa menumpuk, mengental, dan warnanya berubah, termasuk menjadi hijau.

Sebagai contoh, seseorang yang sering terpapar asap kendaraan bermotor atau bekerja di lingkungan berdebu dapat mengalami pilek dan ingus berwarna hijau, apalagi jika sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

Cara Mengatasi Ingus Berwarna Hijau

Banyak anggapan bahwa ingus berwarna hijau pasti perlu diobati dengan antibiotik. Sebenarnya, tidak semua kasus membutuhkan pengobatan tersebut. Warna hijau pada ingus dapat disebabkan oleh infeksi virus ataupun bakteri, sehingga sebaiknya dilakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang paling tepat.

Jika Anda mengalami ingus berwarna hijau, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan keluhan:

Istirahat yang cukup. Perbanyak minum air putih untuk membantu tubuh melawan infeksi dan mengencerkan lendir hidung. Gunakan humidifier atau hirup uap hangat untuk melegakan napas dan mengurangi kekentalan ingus.

Minum obat pereda nyeri atau obat pilek, seperti dekongestan, parasetamol, atau antihistamin sesuai anjuran dokter. Hindari paparan asap rokok dan polusi untuk membantu pemulihan. Menjaga kebersihan tangan, konsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan menyentuh wajah juga penting untuk mencegah penularan infeksi yang dapat menyebabkan ingus berubah warna. Selalu perhatikan gejala lain yang mungkin menyertai perubahan warna ingus, terutama pada anak-anak dan lansia.

Ingus berwarna hijau umumnya merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi virus ringan dan biasanya akan membaik tanpa perlu antibiotik. Namun, jika disertai demam tinggi, nyeri hebat di wajah, atau gejala semakin berat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. (Alodokter)

Editor: Sianturi