SALAM PAPUA (TIMIKA) – Tokoh Perempuan Papua asal suku Amungme yang berasal dari kampung Waa-Banti Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Martina Natkime menagih janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika untuk memperhatikan daerahnya tersebut.

Kepada salampapua.com, Kamis (30/3/2023), Martina mengaku dirinya bersama warga Banti lainnya sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi agar dapat berkomunikasi dengan lancar, salah satunya dengan anak-anak dari Banti yang melanjutkan studi di Timika dan di luar Papua.

Dia mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu pihak Pemkab Mimika pernah mengunjungi Banti dan berjanji membangun BTS di daerah tersebut, tapi ternyata hal tersebut hanya sebatas janji.

“Signal HP susah sekali di Banti. Pemerintah beberapa waktu yang lalu sudah datang dan berjanji untuk membangun BTS (Base Transceiver Station, Red) dan juga hendak membangun daerah Banti secara khusus, tapi itu cuma janji saja, sampai hari ini mereka tidak pernah datang lagi,” tegasnya.

Martina juga menyampaikan terkait rumah-rumah yang pernah dibangun oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini warga Banti jadikan tempat tinggal, namun sudah tidak layak huni karena banyak yang bocor saat hujan.

Menurut dia, Pemkab Mimika juga seharusnya memberikan perhatian terhadap fasilitas penduduk di Banti tersebut, karena Banti merupakan bagian dari Kabupaten Mimika.

“Kami kan bagian dari warga Negara Indonesia, khususnya bagian dari Kabupaten Mimika. Kalau hujan datang, kami itu basah-basah di dalam rumah karena bocor. Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas PUPR dimana ketika kami warganya mengalami kesulitan dalam hal fasilitas tempat tinggal? Rumah Sakit di sini sudah ada, tapi rumah kami di dalamnya sudah rusak,” ujarnya.

Di sisi lain, Martina juga menegaskan agar tidak lagi mengatakan bahwa Banti adalah zona merah, daerah berbahaya. Menurut dia pernyataan itu salah besar. Dengan mengatakan Banti zona merah membuat orang-orang tidak berani berkunjung ke daerah tersebut.

“Siapa yang bilang Banti ini zona merah? Tarik itu kata-kata. Daerah kami ini sekarang sudah aman dan kehidupan kami semuanya berjalan normal,” tutupnya. (Tim)