SALAM PAPUA (TIMIKA) – Masyarakat Waa-Banti menangis
haru saat melepas Satgas Pamovitnas PT. Freeport Indonesia (PTFI) Yonif 405/SK yang
telah berakhir masa tugasnya, Kamis (6/4/2023), dan akan kembali ke homebase-nya
di Banyumas-Wangon, Jawa Tengah.
Satgas Pamobvitnas PTFI 405/SK telah melaksanakan pengamanan
di Wilayah operasional PTFI sebagai penjaga ring luar obyek vital Nasional
selama kurang lebih 11 bulan.
Dansatgas Pamovitnas PT. FI Yonif 405/SK Letkol Inf. Teguh
Eko Efendy,S.E menyampaikan bahwa tangis haru masyarakat yang mengiringi
kepergian Satgas Yonif 405/SK merupakan wujud nyata kedekatan Prajurit Ksatria
Surya Kusuma dengan masyarakat khususnya yang berada di Desa Waa-Banti.
Masyarakat hadir dan berkumpul melepas para Prajurit Ksatria
Surya Kusuma hingga naik ke kendaraan Bus untuk melihat atau memberikan ucapan
selamat jalan yang mereka anggap sebagai suatu perpisahan kepada para anggota
Satgas Yonif 405/SK khususnya Pos Banti.
“Sebenarnya bukan tangis ini yang kami harapkan, tetapi
mungkin inilah bentuk bahwa hubungan emosional para anggota Satgas Yonif 405/SK
Pos Banti kepada masyarakat yang selama ini sudah terbentuk dengan baik selama
kami bertugas di Desa Waa-Banti. Dimana kedekatan ini juga merupakan bagian
dari program keluarga asuh prajurit yang menjadi keluarga baru bagi mereka,
sehingga kepulangan kami ke ke satuan membuat mereka merasa kehilangan dan terharu
karena bagian dari keluarganya akan meninggalkan Waa-Banti," ungkap Letkol
Teguh dalam rilisnya.
Satgas Pam Obvitnas PTFI juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh masyarakat Waa-Banti yang telah sangat membantu dalam menjalankan
tugas pengamanan. Masyarakat Waa-Banti adalah keluarga baru, mereka sangat
ramah dan menerima kehadiran seluruh anggota Satgas Yonif 405/SK Pos Banti
sebagai saudara.
“Seluruh anggota Satgas Yonif 405/SK Pos Banti memohon maaf
kepada mama -mama dan Bapa-Bapa serta saudara-saudara di Waa-Banti apabila dari
para Ksatria Surya Kusuma ada yang berbuat salah. Sampai jumpa di lain
kesempatan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Perempuan di kampung Waa-Banti,
Martina Natkime (53 thn) mengaku sangat sedih berpisah dengan seluruh prajurit.
Selama bertugas, semua prajurit selalu membantu di semua bidang, baik pelayanan
orang sakit, mengajar anak-anak dan hal lainnya yang positif.
"Saya merasa sedih ketika harus berpisah dengan anak-anak
TNI Pos Banti dari Satgas Yonif 405/SK yang sudah kami anggap seperti anak
kandung sendiri. Mereka selalu ada buat kami dan selalu membantu kami dalam
setiap kesulitan yang kami alami, mulai dari evakuasi orang sakit, evakuasi
ibu-ibu melahirkan, mengajar anak-anak yang tidak sekolah dan masih banyak
lagi,” ucap Martina.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy