SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika, Ouceu Satyadipura mengungkapkan bahwa Mimika mengalami loncatan inflasi kedua tertinggi se-Indonesia di bulan Agustus 2023, yakni 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,19, sedangkan inflasi tertinggi se-Indonesia terjadi di Manokwari, Papua Barat.

“Sebenarnya kalau dilihat ini menjadi warning buat kita di Mimika, harus ada pertanyaan kenapa bisa naik?” ujarnya kepada salampapua.com, Jumat (15/9/2023).

Inflasi ini, kata Ouceu, karena kenaikan harga pada indeks pengeluaran kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,96 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,42 persen dan juga kelompok perawatan pribadi lainnya sebesar 0,04 persen.

“Ini masih di bulan Agustus ya, kita kan baru hitung Agustus. Nah di September ini masih meraba-raba sepertinya beras juga akan masuk inflasi tertinggi di bulan ini, karena bulan kemarin beras premium yang karung 5kg itu Rp 75.000 tapi kemarin saya lihat sudah masuk di harga Rp 100 ribu lebih,” ungkapnya.

Ia menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika untuk mewaspadai harga komoditas yang tidak diproduksi atau hanya sedikit yang dihasilkan di Daerah ini, agar secepatnya mengambil jalan keluar atau melakukan operasi di setiap Pasar.

“Contoh saja cabai lokal coba dibudidayakan sehingga kita di Mimika tidak lagi mendatangkan cabai, sehingga harga-harga juga tetap stabil, atau melakukan operasi Pasar, misalnya ada yang menimbun persediaan sehingga saat pengiriman belum ada pedagang yang menjual dengan harga tinggi, ini yang harus diperhatikan,” tutupnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy