SALAM PAPUA (TIMIKA) - Honai Adat Pengusaha Amungme-Kamoro
(HAPAK) menyoroti Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mimika tahun
2024 yang dianggap sangat fantastis sebesar Rp 7,5 Triliun.
Wakil Ketua HAPAK, Tenius Kum mengatakan, anggaran Rp 7,5
Triliun itu seharusnya dapat dirasakan semua masyarakat Kabupaten Mimika. Ia
pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika dengan anggaran itu dapat
lebih memperhatikan atau membina pengusaha-pengusaha lokal.
“Kami kontraktor lokal berharap anggaran yang besar ini bisa
membina semua pengusaha lokal, sehingga kami bisa merasakan bahwa pemerintah
ada untuk kami,” ujarnya saat melakukan Jumpa Pers di Kantor HAPAK Timika,
Sabtu (20/1/2024).
Sementara itu Pengawas HAPAK, Doflin Beanal mengungkapkan
bahwa selama ini HAPAK selalu aktif, yang mana 60 persen, lebih aktif menyuplai
barang dan bahan pangan ke PTFI sedangkan proyek dari Pemkab hanya mendapat
sekitar 40 persen. Dari pengalaman tahun sebelumnya, perusahaan lokal hanya
mendapatkan sisa-sisa anggaran.
“Kami sudah membuktikan bahwa kami bisa juga menjalankan
perusahaan, namun Pemkab hanya memberikan proyek-proyek kecil kepada kami
perusahaan lokal. Kami ini yang memiliki tanah ini seharusnya kami dipercayakan
membangun tanah kami,” tegasnya.
Menurutnya, HAPAK pun mempunyai program membina mama-mama
pondok pinang dengan memberikan pembekalan dan pemahaman tentang UMKM.
“Biar hanya organisasi kecil begini kami OAP saling
merangkul, kita tidak asal terima orang masuk di HAPAK, yang betul-betul mau
menjalankan bisnis baru kita rangkul, kita berikan waktu untuk mereka
benar-benar menjalankan bisnis baru kita masukan dalam organisasi,” jelasnya.
Ia berharap Pemkab Mimika dapat mempercayakan HAPAK menjadi
perpanjangan tangan kepada UMKM-UMKM yang ada di Timika, sehingga UMKM di
Timika bisa berkembang dan maju.
“Uang sebesar itu jangan menjadi SiLPA dan dikembalikan ke
Negara, kami HAPAK siap menjadi pembina bagi UMKM OAP,” ungkapnya.
Ia manambahkan, terkait dana hibah yang diberikan kepada
setiap organisasi di Mimika sebaiknya diperhatikan dengan baik penggunaannya
oleh organisasi yang menerima.
“Dana hibah itu juga jangan asal berikan ke organisasi yang
membuat kegiatan tidak jelas, berikan kepada organisasi yang betul-betul bisa
membangun Mimika,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy