SALAM PAPUA (TIMIKA) - Aksi demo yang dilakukan
Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintahan Kabupaten Mimika ditemui dan dijawab
oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, Senin (15/1/2024).
Setelah menunggu dari pukul 08.00 WIT hingga pukul 12.00 WIT,
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob tiba di lokasi menemui para pendemo.
Wabup John mengapresiasi semua ASN yang melakukan aksi demo,
yang menurutnya melalui aksi tersebut membuktikan bahwa ASN ingin memperbaiki
sistem yang cacat di dalam pemerintahan Kabupaten Mimika.
“Saya berterimakasih kepada kalian semua yang mempunyai
hati, yang ingin supaya sistem pemerintahan di Kabupaten Mimika ini tidak cacat.
Memang rolling yang dilakukan pada 5 Desember 2023 lalu menjadi sorotan
Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Dari semua tututan para pendemo, ada beberapa yang bisa
langsung ia jawab, namun ada beberapa tuntutan yang juga harus ia koordinasikan
dengan beberapa pihak terkait.
“Saya sudah jelaskan bahwa seharusnya tanggal 22 Desember 2023
Bupati membatalkan dan mengklarifikasi SK-SK rolling kepada BKN, namun ternyata
klarifikasi yang diterima BKN dari Kepala Kepegawaian Kabupaten Mimika tidak
sesuai dengan permintaan BKN,” ungkapnya.
John menjelaskan, isi surat klarifikasi yang diterima BKN
pada 19 Desember 2023 yaitu terjadinya rolling dikarenakan ASN ikut demo di kejaksaan
pada saat penangkapan dirinya beberapa waktu lalu.
“Jelas BKN tidak terima atas isi surat klarifikasi yang
diberikan Kepegawaian Kabupaten Mimika, klarifikasi yang tidak masuk diakal. Dari
tanggapan yang tidak masuk akal itu, BKN akan memberikan teguran kepada
Kepegawaian Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari kasus ini di tanggal 18 Januari 2024 mendatang
dirinya akan melakukan rapat bersama lembaga dan beberapa pejabat di Pemerintah
Pusat, dan semua aspirasi yang ia terima akan didorong dan disampaikan kepada
pemerintahan Pusat. Ia berharap dari pertemuan itu dapat diperoleh titik terang
dari permasalahan yang dihadapi para ASN tersebut.
“Saya terima semua aspirasi ASN, karena dengan kejadian
rolling ini kalian ASN OAP yang dirugikan. Semua jabatan yang dirolling tidak
sesuai, penempatan jabatan tidak sesuai dengan peraturan, 150 orang dirolling
tidak jelas jabatannya, ada sekitar 122 pejabat yang dipindahkan di Sekretariat
daerah, mereka tidak memiliki kursi di sana, jadi untuk kalian yang masih ingin
melakukan aksi demo ini saya tidak akan melarang,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy