SALAM PAPUA (TIMIKA) - Aksi perundungan (bullying) menjadi
salah satu isu yang marak terjadi di Indonesia, baik di sekolah-sekolah,
kampus, maupun di tengah masyarakat.
Mengansitipasi terjadinya hal ini, Politeknik Amamapare
Timika membentuk satuan tugas (Satgas) khusus yang ditugaskan sebagai
fasilitator dan mensosialisasikan tentang bahaya perundungan, kekerasan
seksual, intoleransi dan perbuatan kriminal lainnya. Satgas ini merupakan sebuah
kewajiban untuk dibentuk di kampus sebagai ketetapan Mendikbudristek.
"Puji Tuhan sejauh ini di kampus kami belum pernah ada
kasus perundungan (bullying), tetapi sejak tahun 2023 lalu kami juga sudah membentuk
Satgas khusus supaya bagaimana caranya perundungan dan tindak kriminal lainnya tidak
terjadi di dalam kampus, baik antar sesama mahasiswa, maupun antara mahasiswa dengan
dosen," ungkap Direktur Politeknik Amamapare, Ir. Herman Dumatubun,S.T,M.T
saat ditemui salampapua.com di ruang kerjanya, Selasa (19/3/2024).
Herman mengungkapkan bahwa tim Satgas ini melibatkan
perwakilan dari unsur mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan (Tendik). Selain
dibentuk Satgas, juga dipasang spanduk di lingkungan kampus berupa sosialisasi
bahwa kampus harus menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak sekolah dan
masyarakat umum.
"Satgas ini mulai bekerja dari kampus dulu supaya
masyarakat tahu bahwa kampus itu menjadi suatu tempat yang aman bagi siapapun
dan bebas dari aksi perundungan dan aksi lainnya yang merugikan. Tidak menutup
kemungkinan ke depannya kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat umum,"
ujar Dosen Teknik Mesin yang telah tersertifikasi sebagai dosen profesional ini.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy