SALAMPAPUA (TIMIKA)- Memiliki komoditas lokal yang tak dimiliki oleh daerah manapun, Papua tonjolkan komoditas unggulannya yakni udang selingkuh. Ini sederet fakta mengenai udang selingkuh.

1. Memiliki Bentuk Capit seperti Kepiting

Makna selingkuh di sini berkaitan dengan bentuk tubuh khususnya daerah capit udang selingkuh. Dilansir dari budaya-indonesia.org, seluruh bagian tubuhnya menyerupai udang, namun, capitnya seolah mengingkari jati diri dan mirip dengan kepiting. Itulah mengapa udang besar ini lebih dikenal dengan udang selingkuh.

2. Awalnya Hanya sebagai Komoditas Ikan Hias Saja

Udang selingkuh merupakan spesies lobster air tawar Cherax sp. dengan warna orange kecokelatan. Dikutip atas kkp.go.id, udang selingkuh sangat tahan akan suasana ekstrem dan mampu berkembang baik pada perairan mengalir. Jika pada umumnya lobster sulit dibudidayakan, maka masyarakat lokal Papua memanfaatkan kelebihan ini untuk menjadi kuliner daerah yang menjanjikan.

3. Memiliki Posisi Penting dalam Rantai Makanan

Mengacu pada jurnal Biodiversitas udang selingkuh memiliki peranan penting di dalam sistem rantai makanan, ketika menjadi larva mereka berperan sebagai makanan hewan biotik karnivora. Dan saat menginjak usia dewasa, udang selingkuh cenderung menjadi detritus memakan bangkai bahkan ada sifat kanibalisme antar individu. Sehingga meskipun mudah berkembangbiak tetap harus dijaga populasinya.

4. Menjadi Komoditas Penting Papua yang Mendunia

Diketahui udang selingkuh memiliki harga jual yang relatif tinggi dibandingkan komoditas udang lainnya. Dilansir dari jurnal yang sama sebelumnya, permintaan sebagai komoditas konsumsi menjadikan nelayan lokal Papua mendapat pesanan dari berbagai negara di dunia. Malaysia, Singapura, Jepang, China, Amerika, serta negara-negara besar lainnya rutin memesan udang selingkuh ini sebagai perikanan impor. Sehingga tak heran jika komoditas udang selingkuh banyak menyumbang pendapatan daerah. (tempo.co.id)

Editor: Sianturi