SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Tokoh Agama yang juga merupakan salah
satu sesepuh asal Maluku di Timika, Pendeta Ferdinans C. Hukubun menyampaikan pesan
damai bagi seluruh masyarakat, khususnya kaum muda asal Kei di Kabupaten
Mimika.
Pendeta yang dikenal dengan sikap ramahnya ini
mengimbau pemuda Kei agar berhenti mengonsumsi minuman keras (Miras) dan
membuat kegiatan-kegiatan yang dapat merusak nama pribadi, keluarga, lingkungan
serta suku.
"Jangan datang dari kampung, merantau ke
Timika dan bikin diri inti. Stop dengan kegiatan-kegiatan yang merusak namamu
sendiri, keluargamu dan sukumu. Stop Miras karena itu tidak membawa manfaat
tapi hanya merusak keluarga dan lingkungan sekitar," tegasnya usai menghadiri
mediasi bersama Tokoh-tokoh masyarakat di Polsek Miru, Rabu (29/5/2024), pasca terjadinya
bentrok antar geng pemuda di jalan Masbait dan jalan Gaharu, pada 28 Mei 2024
malam.
Ia juga berharap agar setiap yang berstatus
sebagai Kepala Suku, Kepala Kampung dan RT agar tidak melindungi kejahatan yang
dilakukan oleh anak muda, namun harus dilaporkan ke pihak kepolisian.
Seluruh pemuda asal Kei juga diajak agar tidak
menganggap remeh tugu (Hukum Ngalur Ngabal) perdamaian yang telah dibangun di
Jalan Yos Sudarso Timika. Tugu itu dibangun berdasarkan ritual dan bernilai
sakral sebagai pengingat bahwa perdamaian itu penting dan harus dijaga. Jangan
sampai dengan mengabaikan ritual hukum adat, maka pemuda Kei juga akan
menanggung akibatnya.
"Hukum Ngalur Ngabal ini baru dua kali
dalam sejarah orang Kei, yaitu satu kali dibuat di Tual dan satu kali di tanah
rantau. Tugu itu berada di Timika menjadi sesuatu yang berharga sebagai pengingat
bagi orang Kei," pesannya.
Lanjutnya, sangatlah lebih baik bagi pemuda
Kei untuk menjadikan persoalan masa lalu sebagai terang dalam menata masa depan
yang lebih baik.
"Tugu itu sangat berharga dan sakral.
Saya mengajak seluruh tokoh dan seluruh pemuda asal suku Kei untuk menjadi
pembawa terang dan perdamaian di Timika," ajaknya.
Ia pun mengajak agar lewat semangat Emeneme
Yauware, seluruh pemuda Kei bersatu
membangun Mimika sehingga menjadi berkat, bukan menjadi pemicu masalah.
"Hari ini saya bersyukur karena mediasi
antar geng pemuda di jalan Gaharu dan jalan Masbait bisa dilakukan, dengan
harapan (peristiwa) itu tidak terjadi lagi," katanya.
Penulis : Acik
Editor: Jimmy