SALAM PAPUA (TIMIKA) - Guru-guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Sentra Pendidikan Mimika yang terletak di Jalan Poros SP 5, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah gelar bakar batu  perpisahan bersama  siswa-siswi kelas XII, Sabtu (4/5/2024).

Perpisahan bersama ratusan siswa yang merupakan anak asli suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan ini mengusung tema "Teruskan Perjuanganmu Menghadapi Dunia Nyata Dengan Diiringi Doa Orang Tua dan Guru".

"Perpisahan  ini dilakukan setiap tahun, karena  anak-anak SMAN 5 merupakan anak dua suku asli dan lima suku kerabat, makanya kita kemas acara perpisahan dengan bakar batu dan mereka semua mengenakan pakaian adat," ungkap Kepala SMAN 5 Sentra Pendidikan, Yohanes Napan.

Yohanes sampaikan, bahwa dirinya merasa kecewa, karena acara perpisahan tersebut tidak dihadiri Pejabat Pemkab, Dinas Pendidikan (Disdik) dan Komisi C DPRD. Menurut dia, SMAN 5 merupakan sekolah bagi anak-anak asli yang harusnya diperhatikan secara khusus lebih serius. Bahkan ia menilai, bahwa pemerintah dan Disdik hanya melihat dan memperhatikan sekolah tertentu.

"Setiap tahun saat acara perpisahan  selalu mengirim undangan ke pejabat Pemda Mimika, Dinas Pendidikan hingga Komisi C DPRD Mimika, tetapi  tidak ada yang mau hadir," ujarnya penuh kecewa.

Meski demikian, ia bersama seluruh guru berkomitmen untuk tetap fokus mendidik anak-anak 7 suku sehingga tidak terlantar.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi