SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Timika menggelar Lomba Potensi Sains tingkat SD dan SMP se-Mimika, untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda, Jumat (3/5/2024).

Sebanyak 322 peserta dari beberapa SD dan SMP se-Mimika mengikuti lomba ini. Lomba juga sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokpon di Timika, Andreas Ndityomas mengatakan, dalam perlombaan ini, SATP bekerjasama dengan Universal Learning Center (ULC), dan perlombaan ini murni dinilai oleh pihak ULC.

“100 persen penilaian akan dilakukan oleh ULC. Jadi kami SATP hanya menyiapkan sarananya saja. SATP tidak ikut campur urusan penilaian,” ujarnya.

Menurutnya, menggelar pelombaan ini untuk meningkatkan bibit-bibit unggul atau anak-anak muda di Mimika, sehingga nanti pada 21 tahun kedepannya, anak-anak dapat menjadi pemimpin di daerahnya.

YPL sebagai mitra pendidikan dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), siap membenahi bersama mutu pendidikan di Kabupaten Mimika.

Pendidikan dasar bukan hanya mengenai membaca, menulis, dan menghitung (3M). Tetapi bagaimana menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik dan unggul, khususnya di bidang sains.

“Kami berharap program ini bisa berjalan dan berkelanjutan, dan maksud kami mengumpulkan semua sekolah untuk berjuang bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan, karena mutu pendidikan bukan tugas satu sekolah atau satu yayasan namun tugas bersama,” ungkapnya.

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Mimika, Stanislaus Laiyan mengatakan, terobosan yang dilakukan oleh SATP merupakan bentuk guna meningkatkan mutu pendidikan di Mimika, maka hal ini perlu didukung oleh semua pihak.

“Lomba ini sangat baik, dan dengan adanya lomba ini dapat memotivasi anak-anak untuk lebih mengembangkan prestasi kedepannya, terutama dalam bidang sains,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan dan didukung oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan Mimika. Mungkin kedepannya akan dilakukan lebih besar se-provinsi, terlebih saat ini sudah ada kegiatan dari pusat, yakni Olimpiade Sains Nasional (OSN).

“Sebelumnya SATP telah mengundang guru-guru untuk mendapatkan pelatihan, sehingga menjadi bekal untuk anak-anak saat ini. Kami sangat berterimakasih kepada YPL melalui SATP yang sudah memberikan wadah bagi para siswa dalam lomba potensi sains. Hal ini juga penerapan implementasi kurikulum merdeka," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SATP, Johana M Tnunnay mengatakan, persiapan perlombaan sains ini telah dilakukan selama 3 bulan, mulai dari permintaan izin ke Dinas Pendidikan Mimika, memberikan pelatihan kepada guru-guru pada sekolah lainnya, kemudian penyampaian izin kepada pihak sekolah lainnya.

“Saat kami menyampaikan izin kepada pihak sekolah lainnya, mereka sangat semangat dan antusias mengikuti lomba. Karena kami bilang ini bukan soal menang atau kalah, namun bagaimana meningkatkan potensi anak-anak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, antusias sekolah terlihat dari jumlah peserta sebanyak 322 peserta dari 60 sekolah baik tingkat SD dan SMP.

“Jumlah peserta IPA SD ada 64 orang, peserta Matematika SD ada 62 orang, IPA SMP ada 64 orang, Jumlah IPS SMP ada 66 orang dan peserta Matematika SMP ada 66 orang,” jelasnya.

Sedangkan perwakilan ULC, Titis Setiobudi mengatakan, dalam lomba sains ini, tingkat SD dibagi dalam 2 bidang yaitu IPS dan Matematika. Sedangkan di tingkat SMP ada 3 bidang, yaitu IPA, IPS dan Matematika.

“Bidang-bidang yang dilombakan tersebut biasanya dilakukan di tingkat nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Lomba Potensi Sains yang dilakukan saat ini guna memicu anak-anak di Mimika lebih mengenal sains, dan ini juga dapat memberikan gambaran kepada anak-anak untuk bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi