SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait berkolaborasi untuk pembahasan dokumen upaya pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) lapangan terbang perintis di Bela, Hoya dan Noema.

Kolaborasi tersebut dilakukan dengan menggelar rapat pembahasan perbaikan ULK yang dihadiri oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Mimika, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), yang dilaksanakan di ruang rapat DLH, Selasa (11/6/2024).

Plt Kepala DLH Kabupaten Mimika, Frans Kambu menjelaskan, jika dalam pertemuan kali ini DLH bersama Dinas terkait duduk bersama melakukan pembahasan beberapa hal yang harus diperbaiki dalam isi dokumen UKL tiga Lapter yakni Bela, Hoya dan Noema.

“Saya ingat betul saat saya menjabat sebagai kepala Distrik Jila, Hoya dan Alama masih status Kampung. Saat itu untuk menjangkau wilayah tersebut, masyarakat sangat kesulitan sehingga mereka minta ditambahkan Lapter dan Pemkab Mimika menjawab aspirasi masyarakat melalui Dishub Mimika. Kala itu Bapak Bupati Mimika Johannes Rettob sebagai pejabat di Dishub yang melakukan terobosan untuk pembukaan Lapter di daerah pegunungan dan pesisir guna menjawab kesulitan yang dihadapi masyarakat kita,” ujarnya.

Sebelum digelarnya pertemuan ini, beberapa waktu lalu, DLH bersama Kabid PPLH, Kasie Pengaduan dan Staf Teknis beserta konsultan dari Dishub Mimika, meninjau langsung lokasi tiga Lapter tersebut.

“Karena kalau berbicara soal Lapter kita harus tahu letak Lapternya, jadi beberapa waktu sebelumnya saya bersama para staf, kita turun melihat lokasi ke tiga Lapter itu,” terang Frans.

Sementara itu, Kepala Seksi Kebandarudaraan Dishub Kabupaten Mimika, Apinus Jangkup mengatakan bahwa dalam perbaikan ULK semua OPD telah bersepakat  untuk melakukan revisi sebab ada beberapa hal yang perlu dibenahi di dalam dokumen tersebut.

“Ini akan kita sinkronkan baik konsultan maupun OPD teknis, karena  target untuk membangun pelayanan umum kita berharap Lapter Noema dan Bela Oktober ini sudah bisa tes landing,” ucapnya.

Besar harapanya tiga Lapter ini nantinya bisa menghubungkan 18 Distrik dan masyatakat tidak lagi kesulitan transportasi.

Selanjutnya, konsultan ULK, Jumadi mengatakan, ada beberapa masukan yang perlu ditindaklanjuti.

“Setelah adanya perbaikan maka langkah selanjutnya 14 hari pasca dokumen ini kita terima, kita langsung bergerak cepat agar dokumen Persetujuan peryataan kesanggupan lingkungan hidup bisa segera keluar,” ujarnya.

Poin-poin yang dilakukan perbaikan pertama soal konsistensi penulisan, kedalaman substansihya, semua itu mengacu pada PP 21 lampiran 3 tentang pedoman penulisan.

“Jadi poin-poin yang diperbaiki tadi akan langsung kita tindaklanjuti,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy